Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan

saranginews.com – Nasib mengenaskan menimpa seorang wanita bernama Sundari Hartatek dan anaknya Yiyin, warga Jalan Putat Indah Timur I, Sukumanungal, Surabaya, pada Kamis malam (14/11).

Ibu dan anak meninggal setelah menjadi korban pembunuhan.

Baca Juga: Arogansi Ivan Sang Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong, Berakhir di Penjara, Ini Hikmahnya!

Sundari meninggal dunia akibat luka di bagian leher, sedangkan Yin mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.

Tampak ada noda darah di tengah bangunan bercat putih itu. Selain itu, polisi juga berjaga di rumah penjual mangga tersebut.

Baca Juga: Reza Indragiri Keluhkan Mobil Vvovafa dan Simca dengan Laporan Wakil Presiden Gibran, dan Ini yang Terjadi.

Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, kata Ketua RW 03 Desa Butat Gedi, Kecamatan Sukumanungal, Susanto.

Pelaku pembunuhan diduga merupakan saudara dari Sundari Hartatek yang berinisial AD.

Baca Juga: Pengusaha yang Perintahkan Mahasiswa Dekat dengan Penguasa? Komandan Dermanto : Jangan sampai dibawa

Korbannya ada dua, seorang ibu dan anaknya yang bekerja di usaha mangga, kata Susanto, seperti dilansir JPNN Jawa Timur.

Menurut dia, penyebab pembantaian tersebut diduga karena perselisihan soal warisan.

Sebelumnya, pada Oktober 2024, sempat terjadi cekcok antar pihak keluarga terkait permasalahan ini dan dimediasi oleh petugas RW.

Dia berkata: “Ada pertengkaran, dan kami tidak setuju satu sama lain karena warisan.”

Susanto mengatakan, kecelakaan maut itu bermula dari perselisihan antar anggota keluarga, akibat perselisihan harta warisan.

Malam harinya, mereka berencana menyelesaikan masalah warisan dengan berkumpul di rumahnya di Jalan Putat Indah Timur I.

Rencananya di sini untuk menyelesaikan masalah silaturahmi. Hari itu (dua pekan lalu) saya melakukan mediasi dan mengundang daerah, polisi, dan tentara, tapi tidak ada titik temu, kata Susanto.

Dialog yang berkembang secara intens, tidak pernah memberikan pencerahan, menyebabkan pelaku bertindak tanpa berpikir.

Pelaku juga mempunyai keinginan untuk membunuh saudara laki-laki dan keponakannya.

Pak Susanto mengatakan, warga yang mengetahui kejadian tersebut menginformasikan kepada petugas pusat dan petugas Polsek Sukumanungal segera tiba di lokasi kejadian.

Ia menambahkan, “Warga mengatakan pelaku sedang berada di depan rumah saat ditangkap polisi.”

Sementara itu, Kapolsek Zainur Rafiq, Kapolsek Sukumanungal, membenarkan bahwa pelaku dalam kejadian tersebut merupakan satu keluarga dengan korban.

“Adiknya membunuh adik dan putrinya, ibu dan anaknya,” kata Rafiq.

Pak Rafiq mengatakan, laporan awal kejadian tersebut sudah sampai ke Komando Surabaya, kemudian ditindaklanjuti.

Ia menambahkan, “Keluarganya kemudian membawa korban ke rumah sakit, dan dia meninggal di rumah sakit.”

Polisi mengatakan korban, Sundari, meninggal di RS Mitra Keluarga Surabaya, sedangkan putrinya meninggal di RS Mayapada.

Pantauan, bagian depan rumah banyak mengeluarkan darah. Petugas kepolisian melakukan penyelidikan menyeluruh di TKP untuk mempersiapkan penyelidikan awal atas kasus ini.

Polisi menangkap Dr. di tempat. Pelaku pun turut serta dalam olah TKP yang berlanjut hingga pukul 23.00 WIB.

Usai mengusut tindak pidana tersebut, polisi langsung menemukan pelaku mengenakan jaket biru dan mobil dengan tangan diikat.

Pelaku dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, garis keamanan dipasang di rumah tempat pembunuhan terjadi.

“Untuk proses lebih lanjut, kami akan berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya,” pungkas Rafiq. (mcr23/mcr12/JPNN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *