saranginews.com, JAKARTA – Seruan boikot produk terkait Israel.
Andrian, koordinator Solidaritas Mahasiswa Rakyat Palestina (SMUP), mengatakan perjuangan pembebasan Palestina belum berakhir.
Baca juga: Pimpinan BAZNAS Ajak Umat Islam Tingkatkan Dukungan untuk Palestina
Alhasil, boikot terhadap produk-produk terkait Israel yang dimulai oleh mahasiswa di berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor, Baden, Bandung, dan Pekalongan kembali ditata.
Aksi solidaritas terhadap Palestina ini bertepatan dengan peringatan satu tahun Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 yang mendukung Palestina yang melarang pembelian produk-produk terkait Israel.
Baca juga: Presiden Prabowo Dukung Kemerdekaan Palestina, Reaksi MUI
Mahasiswa dari berbagai daerah juga mengimbau masyarakat untuk terus melakukan boikot, kata Adrian, dikutip Kamis (14/11).
Dalam acara tersebut, mahasiswa membentangkan spanduk berisi lima kriteria produk terkait Israel berdasarkan pedoman MUI dan memajang produk terkait Israel di area kampus agar terhindar dari masyarakat.
Tak hanya itu, para mahasiswa juga mengecam serangan Israel terhadap kamp pengungsi Palestina di Gaza. Lebih dari 43.000 orang tewas dan lebih dari 101.000 orang terluka akibat genosida Israel terhadap warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
“Kami serius memasang spanduk boikot produk-produk terkait Israel sebagai pengingat kepada bangsa Indonesia. Jangan lupakan Palestina yang genosidanya belum usai. Memboikot produk adalah tindakan yang bisa kita lakukan dan terbukti efektif. Kami menutup kesenjangan bagi perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel,” tegas Andrian.
SMURP akan bekerja sama dengan mahasiswa untuk memperluas gerakan boikot ke seluruh kampus di Indonesia. Menurutnya, memboikot produk yang terkait dengan Israel sangat efektif melemahkan perusahaan asing yang terkait dengan Israel.
Ia mengimbau seluruh masyarakat memboikot produk-produk terkait Israel dan beralih menggunakan produk lokal dan nasional sesuai pedoman MUI.
“Perjuangan pembebasan Palestina belum usai, kita boikot. Jangan lemah sesuai anjuran MUI. Setelah boikot, kita beralih ke produk nasional,” pungkas Andrian (mcr10/jpnn).