saranginews.com, JAKARTA – Amanda Katili Niode menerbitkan buku ‘In the Embrace of the Day. Peringatan Aktivis Cinta Bumi yang merayakan 15 tahun The Climate Reality Project Indonesia.
Climate Reality Indonesia, dalam 15 tahun keberadaannya, telah menjadi tuan rumah acara yang dihadiri lebih dari 1.000 relawan yang mengkomunikasikan realitas krisis iklim dan berpartisipasi dalam masyarakat. dengan memahami bagaimana menanggapinya.
BACA JUGA: ITS alokasikan dana sebesar $1 Miliar untuk pengembangan pendidikan dan startup Pupuk Kaltim
Di Finders Café by Oppo Indonesia, Jakarta Selatan, hadir aktivis lingkungan hidup dan generasi muda pecinta perubahan iklim, serta selebriti. seperti Kartini Sjahrir, Erna Witoelar. , Tantrie Soetjipto, dan Rachmat Witoelar.
Buku setebal lebih dari 400 halaman ini menggambarkan lebih dari satu perjalanan di bidang lingkungan hidup, perubahan iklim, dan keberlanjutan.
BACA JUGA: Perluas pendanaan UMKM, BTN gandeng Amartha
Dalam pelukan waktu. Memoir of an Earth Harmony Activist menceritakan kisah tentang bagaimana Amanda Katili Niode mengatasi krisis bumi yang mendesak, saat ia berbagi pengalamannya tentang transformasi pribadi dalam pengembangan diri, kepemimpinan, dan hubungan.
Dengan gaya bercerita yang kuat, Amanda memadukan kisah inspiratif dan wawasan mendalam, serta tips pemecahan masalah yang menunjukkan bagaimana tantangan di tingkat lokal, nasional, dan internasional secara global dapat menyebabkan perubahan pribadi yang besar.
BACA JUGA: Bagus! UMKM Binaan Pertamina Bukukan Transaksi Ekspor Rp 163,5 Miliar di TEI 2024
Buku ini memuat 17 kesaksian generasi muda, pengusaha, pakar, dan selebriti, antara lain Emil Salim, Rachmat Gobel, Suzy Hutomo, Daniel Murdiyarso, Gita Wirjawan, Erros Djarot, dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Judul dalam Pelukan Waktu. Memoar Seorang Aktivis Harmoni Bumi, menyampaikan esensi perjalanan 50 tahun yang tidak hanya berupa biografi pribadi tetapi juga kajian evolusi waktu, pemikiran atau strategi pribadi dan profesional untuk lingkungan hidup. perlindungan, perubahan iklim, dan keberlanjutan. “Harapan saya adalah pembaca dapat membangun inspirasi untuk bertindak, atau membangun kekuatan dalam meditasi, dan menulis cerita mereka sendiri dengan narasi tentang konservasi,” kata Amanda.
Peringatan 15 tahun Climate Reality Indonesia adalah kesempatan besar untuk mengingat perannya dalam melakukan tindakan nyata terhadap krisis iklim (chi/jpnn).
