saranginews.com, Jakarta – Kementerian Pertanahan dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berperan mendukung rencana pemerintah menyediakan 3 juta unit rumah kepada masyarakat dengan menyediakan lahan yang cukup.
Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid menyampaikan hal tersebut dalam acara bertajuk “Gotong Royong Membangun Rumah Bagi Rakyat” yang digelar di Gedung Bank Nasional, Jakarta, Jumat (11/8).
Baca selengkapnya: Menteri Pertanian Amran mendesak Kementerian ATR/BPN untuk melegalkan jutaan hektar sawah di Indonesia.
Ia mengatakan, untuk mendukung pembangunan 3 juta unit rumah, prioritas pertama adalah penyediaan lahan. Kami mengidentifikasi sekitar 1,3 juta hektar lahan tidur.
Namun lahan tersebut juga diperlukan untuk keperluan lain seperti imigrasi dan pertanian, kata Nuslen Wahid.
Baca Juga: Dirut BTN bahas solusi bersama 3 menteri untuk mencapai Skema Perumahan 30 Lakh
Lahan yang teridentifikasi saat ini meliputi tanah kosong serta bekas Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Guna Usaha (HGU) yang mungkin mempunyai potensi pengembangan perumahan.
Berbicara dalam acara yang diselenggarakan Kementerian Perumahan dan Cipta Karya (PKP) bekerja sama dengan Bank BTN, Nusron mengatakan ATR/BPN sedang mengupayakan kebijakan agar lahan yang dinyatakan terlantar dapat segera dialokasikan.
Baca juga: SIG memanfaatkan peluang pengembangan sektor semen dengan skema perumahan seluas 30 lakh
“Kami sedang menyusun aturan untuk mempercepat pengambilan keputusan atas tanah terlantar sehingga tanah tersebut dapat digunakan dalam waktu enam bulan sejak berakhirnya HGU atau HGB,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nusron menegaskan komitmen Kementerian ATR/BPN terhadap perlindungan lahan sawah lindung (LSD) yang penting bagi ketahanan pangan.
Dia menjelaskan, jika lahan LSD perlu dialihfungsikan, maka pemiliknya harus menggantinya dengan membuka sawah di tempat lain.
“Kami mendukung skema perumahan tetapi kami harus menjaga ketahanan pangan tanpa mengorbankan area LSD,” tambahnya.
Oleh karena itu, Menteri PKR Maruarar Sirait mengharapkan dukungan lintas sektoral agar program 3 juta rumah dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Menurutnya, lahan kosong yang dikelola ATR/BPN memiliki potensi besar untuk pembangunan perumahan rakyat.
“Kami berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk Jaksa Agung dan Menteri Nusron, untuk melaksanakan kerja sama yang kuat dalam pengalihan lahan ini,” kata Marouial.
Acara tersebut juga dihadiri oleh berbagai pejabat antara lain Wakil Menteri ATR/Wakil Direktur BPN Ossi Dermavan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Dirjen BTN Nixon LP. Napitupulu, mereka semua berhasil melaksanakan skema perumahan nasional ini. (saranginews.com) Video terpopuler hari ini: