Menko Pangan Dorong Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi

saranginews.com, LAMPUNG SELATAN – Menteri Koordinator Pangan RI Zulkifli Hasan menambahkan, Pemerintah siap membuat regulasi terkait pupuk yang didukung secara jelas dan sederhana.

Hal itu terungkap saat upacara Rembuk Tani di Lapangan Sepak Bola Desa Marga Agung, Jati Agung, Lampung Selatan, Sabtu (10/11).

BACA SELENGKAPNYA: Penekanan Pupuk Indonesia untuk Mendukung Swasembada Pangan di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Di hadapan para petani, pemilik dan penyalur pupuk, Menteri Pupuk Bapak Zulhas menyampaikan banyak peraturan perundang-undangan mengenai penyaluran dan penebusan pupuk bersubsidi yang menyulitkan petani.

“Masalah terbesar kita kadang prosesnya tidak terkoordinasi. Saya bertemu dengan Menteri Pertanian, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Saya juga sudah berdiskusi panjang dengan Pupuk Indonesia. Permasalahannya, pendistribusian pupuk itu rumit, rumit, dan memerlukan sumber daya yang berbeda-beda. Karena (pembelian) pupuk harus ada keputusan petani, harus ada perintah bupati. Nah, kalau bupati tidak setuju dengan raja, dia tidak bisa memberi pupuk. Waktu karena pupuk, politik. “Ini yang perlu diperbaiki,” kata Zulhas.

BACA JUGA: Dukung Konstruksi & Home Improvement dengan Green Cement, SIG Ajak Semua Bersinergi

Persoalan lain yang Zulhas soroti adalah bagaimana petani menghadapi permasalahan finansial. Meskipun tersedia pupuk bersubsidi, banyak petani yang tidak mempunyai uang untuk membayarnya.

Terkadang mereka terpaksa meminjam terlebih dahulu untuk mendapatkan pupuk.

BACA SELENGKAPNYA: Hari Pahlawan Nasional: KAI Ajak Lebih Banyak Anak Demo di LRT Jabodebek

Meski demikian, Zulhas mengapresiasi ketersediaan pupuk di Lampung Selatan. Namun, masih terdapat berbagai permasalahan di beberapa daerah yang perlu diselesaikan untuk membantu pertanian.

“Alhamdulillah di sini diketahui, tidak ada keluhan pupuk di Lampung. Yang ada adalah perluasan sawah lalu saluran irigasi yang tidak ada. Ini adalah program yang sangat penting. “Lapangan tadah hujan yang kondisinya kurang baik akan diperbaiki,” kata Zulhas.

Menteri Pangan juga menekankan pentingnya ketersediaan pupuk di seluruh Indonesia.

Zulhas menekankan pentingnya ketersediaan stok dan tepat waktu penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani terutama pada musim tanam.

Ia berharap pupuk selalu tersedia bagi petani karena pupuk adalah kunci panen yang baik.

Untuk memudahkan pendistribusian pupuk secara sederhana dan langsung, pemerintah berencana menggunakan Sistem Perencanaan Kebutuhan Kelompok Definitif (RDKK).

Sesuai dengan Keputusan Kementerian Pertanian Nomor 1 Tahun 2024, penyiapan data e-RDKK dapat dilakukan setiap empat bulan sekali.

Melalui RDKK, proses penebusan pupuk bersubsidi disederhanakan dan terstandarisasi, sehingga petani bisa mendapatkan pupuk yang dibutuhkan sesuai pendapat kelompok tani.

Dengan RDKK, distribusi pupuk dapat dipantau dan dikendalikan dengan mudah, sehingga terhindar dari kekurangan atau penyalahgunaan di lapangan.

Sistem ini diharapkan dapat merespon permasalahan tersebut sehingga setiap petani dapat memperoleh pupuk tepat waktu, tanpa kendala administratif.

Kini, pemerintah membuka kesempatan bagi petani untuk mendaftar sebagai penerima pupuk subsidi pada tahun 2025. Pendaftaran dibuka hingga 15 November 2024. (chi/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *