saranginews.com – Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (6/11).
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas berbagai isu termasuk kerja sama bilateral dan isu regional.
Baca juga: Pinjaman Petani dan Nelayan Dibatalkan oleh Prabowo
Prabowo menjelaskan, pembahasan ini mencakup lima faktor penting yang menjalin hubungan kedua negara
Pertama, dalam bidang pertahanan dan hubungan hukum, Indonesia dan Singapura sepakat untuk menyelesaikan Perjanjian Kerjasama Pertahanan.
Baca Juga: Kesediaan Profesor Subriyani Copot Ketua LBH HAMI Konsel, Bagaimana Caranya?
Prabowo dalam pidatonya mengatakan Singapura dan Indonesia berkomitmen terhadap implementasi Perjanjian Kerja Sama Pertahanan, termasuk pengelolaan wilayah pelatihan militer.
Secara bisnis, Singapura telah menjadi bisnis dan investor terbesar di Indonesia.
Baca juga: Prabowo Tandatangani Penghapusan Utang Petani, Nelayan, UMKM
Prabowo yakin Singapura bisa memberikan pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia dengan menyelaraskan kebijakan dan standar.
Kedua negara sepakat untuk meningkatkan investasi Singapura di sektor-sektor utama seperti energi terbarukan, industri hilir, ketahanan pangan, digital dan semikonduktor, kesehatan, dan investasi Indonesia (IKN).
Mengenai teknologi dan energi rendah energi, Prabowo dan PM Wong membahas banyak isu penting terkini, termasuk sambungan listrik lintas batas dan produksi energi ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga hidrogen dan surya ramah lingkungan di Sumatera.
Mereka juga sepakat untuk mencari kerja sama dalam teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon.
Masalah ketahanan pangan juga menjadi sumber perdebatan. Mereka membahas kemungkinan kerja sama dalam transfer teknologi dan pertukaran pengetahuan dalam ketahanan pangan khususnya di bidang pertanian perkotaan dan berkebun pangan.
“Kami sepakat untuk menandatangani MoU kerja sama di bidang ketahanan pangan dan teknologi pertanian,” ujarnya.
Sementara di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM), Indonesia dan Singapura sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, teknologi, digitalisasi, dan pertukaran profesional.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat di kedua negara.
Selain masalah bilateral, Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Wong juga membahas situasi geopolitik di kawasan dan dunia.
Keduanya mempunyai pendapat yang sama mengenai pentingnya menjaga perdamaian dan keamanan, terutama di tengah krisis global ini.
Sedangkan untuk Timur Tengah, mantan pengacara pembela menyatakan keprihatinannya terhadap situasi di Palestina dan Lebanon dan menyerukan agar krisis segera dilakukan.
Ia menekankan pentingnya bantuan kemanusiaan dan solusi dua negara untuk Palestina dan Israel berdasarkan hukum internasional.
“Untuk Myanmar, kami sepakat untuk memastikan implementasi Perjanjian Lima Poin, khususnya dialog nasional dan bantuan kemanusiaan,” kata Prabowo. (mcr4/jpnn)