saranginews.com, CENGKARENG – Petugas kepolisian kini tengah menangani kasus pencabulan terhadap anak berusia lima tahun berinisial N di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.
Pelaku merupakan pria berinisial E yang merupakan salah satu keluarga anak tersebut.
BACA JUGA: Berkas kasus pelecehan 29 siswi di Sumbawa bolak-balik dari kejaksaan ke polisi, apa yang terjadi?
“Dia sudah ditangani PPA?????? (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Metro Jakarta Barat. Sudah disampaikan laporan ke polisi PPA,” kata Kapolsek Cengkareng Hasoloan Situmorang saat dihubungi di Jakarta pada Jumat. Kamis (18/4).
Kepala Unit PPA Polres Metro Jakarta Barat AKP Relijana membenarkan adanya gangguan tersebut dan kini pihaknya sedang menanganinya.
BACA JUGA: Komnas Perempuan Diminta Siap Tangani Kasus Pelecehan yang Dilakukan Rektor UP Nonaktif
“Ya, kami sedang mengerjakannya,” katanya.
Untuk saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai waktu pasti terjadinya gangguan, laporan yang diajukan ke polisi, serta tindakan yang diambil terhadap korban dan pelaku.
BACA JUGA: GMNI menggelar aksi unjuk rasa menyerukan pengusutan kasus pelecehan seksual dan pengeroyokan
Kasus pelecehan itu terungkap setelah N mengeluhkan rasa sakit di sekujur tubuhnya saat hendak ke kamar mandi.
Bibi korban, Nurhayati mengatakan, N menangis kesakitan saat hendak buang air besar.
Katanya, anak itu mengeluarkan darah saat buang air besar. Mengapa berdarah? Saya tidak tahu nama anak itu, dia hanya menangis. Hal itu diketahuinya dari ibunya (nenek) yang mengaku pernah dianiaya (dilecehkan), kata Nurhayati.
Korban N, kata Nurhayati, kerap bermain di rumah E. Bahkan, N kerap diajak bermain di rumahnya yang tak jauh dari rumah korban.
“Kalau saya bilang dekat, dekat, karena N setiap hari mendapat telepon genggam, jadi dia betah di rumah nenek. Dia merayunya dengan telepon genggam, namanya nak,” kata Nurhayati.
Nurhayati mengatakan, menurut pengakuan pelaku yang kini ditahan polisi, perbuatan tercela itu dilakukan menjelang Tahun Baru.
Korban, kata Nurhayati, juga mengaku kepada ayahnya bahwa dirinya dianiaya oleh pelaku E.
Akhirnya ayah, ibu, dan istri menangis. “Saya bilang jangan menangis, kenapa tidak ke rumah pelaku dan menangis,” kata Nurhayati (antara/jpnn).
BACA ARTIKEL LAIN… Kasus dokter cabul yang melakukan pelecehan seksual terhadap istri pasien sedang diselidiki