saranginews.com – Praktisi ekonomi politik Arief Poyuono berbicara tentang cadangan devisa negara yang akan diperoleh pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto lima tahun ke depan.
Menurut Arief, cadangan devisa Indonesia pada masa pemerintahan Prabowo seharusnya bisa mencapai 300 miliar dolar Amerika (USD) dalam waktu lima tahun.
BACA JUGA: BI buka berita terkini tentang cadangan devisa
Artinya, setahun harus dikumpulkan 30 miliar dolar AS. Ini syarat mutlak jika masyarakat ingin sejahtera dan terhindar dari jebakan pendapatan, kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/10/2024).
Menurut Presiden FSP BUMN Bersatu, cadangan devisa negara sejak era Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi) memang terus meningkat.
BACA JUGA: Ipda Rudy Soik yang dipecat dari Polda NTT didampingi keponakan Prabowo di Komisi III DPR
Namun menurutnya peningkatan tersebut tidak sebanding dengan potensi yang dimiliki Indonesia dengan kekayaan sumber daya alamnya.
Ia lantas menyoroti peningkatan jumlah devisa di negeri ini pada era Presiden Jokowi alias Mulyono – sapaan akrab Joko Widodo.
BACA JUGA: Harga emas hari ini naik tajam, begitu pula per gramnya
Masa jabatan Mulyono 10 tahun, cadangan devisa hanya 149,9 miliar dolar AS (September 2024), ujarnya.
Dibandingkan cadangan devisa Indonesia pada awal pemerintahan Presiden Jokowi pada tahun 2014 yang berjumlah sekitar 111 miliar dolar AS, peningkatannya hanya sekitar 38 miliar dolar AS.
“Ini bicara fakta. Thailand sendiri menjual beras, gula, dan pariwisata, cadangan devisanya 240 miliar USD, bahkan di era Jokowi mengekspor CPO, batu bara, nikel dan lain-lain secara besar-besaran selama 10 tahun,” dia dikatakan. .
“Indonesia yang kue ekonominya dua kali lipat dari Thailand, bisa kalah dari Thailand,” lanjut mantan anggota kebangkitan Partai Gerindra itu.
Belum lagi, kata Arief, berbicara PDB per kapita Indonesia yang hanya mencapai Rp75 juta atau USD 4.919,7 pada tahun 2023, dibandingkan Thailand yang mencapai USD 7.801,4 atau Rp117 juta pada tahun 2023. (bold/jpnn) Simak! Video Pilihan Editor: