saranginews.com, Jakarta – Calon Gubernur DKI Jakarta (Kagab) Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun menghadiri perayaan Hari Pahlawan di Gedung Jong 45, Pusat Kota Jakarta, Minggu (11/10).
Dalam sambutannya, Dharma menyampaikan bahwa Hari Pahlawan harus dipahami dan dimaknai lebih dari sekedar perayaan tahunan.
Baca juga: Kekayaan Calon Gubernur DKI Dharma Pongrekun Bukan Dukungan Parpol, Wah
Menurutnya, para pahlawan memberikan kebebasan dan kedaulatan yang memungkinkan bangsa Indonesia hidup bebas dan berdaulat.
“Pahlawan adalah mereka yang memberikan kedaulatan pada bangsa ini. Tanpa kedaulatan, kita tidak akan benar-benar bebas,” kata Dharma kepada hadirin.
Baca Juga: Bang Yeos Berkontribusi dan Berbagi Pengalaman di Dharma Pongrekun-kun Wardana
Dharma juga menegaskan, Jakarta, seperti halnya Indonesia secara keseluruhan, menghadapi berbagai tantangan yang mengancam kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.
“Indonesia tidak besar, begitu pula Jakarta,” ujarnya. Ia menilai, saat ini perlu menyatukan hati dan jiwa masyarakat untuk menyelamatkan negara, dimulai dari ibu kota Jakarta.
Baca Juga: Dharma Pongrekun Tawarkan JIS Gratis kepada Jakmania Jelang Pilkada Jakarta 2024
Sebagai langkah nyata ke depan, Dharma memperkenalkan konsep sistem ekonomi berkeadilan yang disebutnya getak tular adab.
Ia mengatakan, sistem tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga Jakarta dengan meningkatkan kesejahteraan produsen, konsumen, dan perusahaan lokal.
Hal ini dianggap penting karena masuknya barang impor berdampak buruk pada banyak produsen lokal, yang pada akhirnya meningkatkan pengangguran.
“Di Jakarta ada filosofi rumah adat bertingkat luas tanpa pagar. Siapa pun boleh datang, tapi harus sopan. “Jangan merusak sopan santun kami,” katanya.
Dari segi dharma, menjaga kerukunan dan persatuan merupakan hakikat perjuangan heroik yang diajarkan para pahlawan masa lalu.
Ia mengimbau masyarakat tetap melestarikan budaya dan nilai-nilai lokal meski derasnya arus globalisasi dan budaya asing.
Menurut dharma, pahlawan tidak sebatas perjuangan fisik saja, namun mencakup segala tindakan yang menjaga bangsa dari kehancuran.
“Sejarah para pahlawan ada di hati kita masing-masing. “Selama kita tetap setia kepada negara ini dan tidak mengkhianati demi kepentingan asing, kita adalah pahlawan,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh generasi, termasuk generasi muda, untuk berperan aktif sebagai pahlawan di lingkungannya.
“Kita harus menjadi pahlawan untuk menyelamatkan Jakarta. “Jika kita tidak menjadi pahlawan, kita tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada,” ujarnya. (jlo/jpnn)