saranginews.com – Jakarta – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Eddy Hasibuan memuji perintah Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo kepada kepala polisi daerah (Kapolda) untuk meniadakan perjudian online.
Menurut Ed, perintah Kapolri agar Kapolda mengundurkan diri jika gagal memberantas perjudian online sangat tepat.
Baca Juga: Kasus Guru Supriyani Polisi, Kapolri Minta Uang Rubel 50 Juta: Kalau Benar, Bebaskan Dia!
Ia mengatakan, hal itu jelas menunjukkan bahwa Kapolri memahami bahwa ketika perjudian online masih marak di daerah, pilihannya adalah apakah aparat terlibat atau tidak mampu memberantas perjudian.
Jadi pilihannya adalah mundur. Karena perjudian online tidak bisa kita hilangkan, kata Eddie dalam keterangannya, Senin (11/11).
Baca Juga: Juru Bicara Pramono-Rano Tegaskan Pernyataan Menko Budi Arie Tidak Masuk Akal
Menurut dosen program magister Universitas Bhayankara Jakarta ini, pilihan mundur tidak hanya berlaku bagi Kapolda, tapi juga bagi Kapolda saat tidak mampu memberantas perjudian online.
Penegasan dan komitmen Kapolri menunjukkan bahwa kepolisian sangat serius dalam memberantas perjudian online di masyarakat, ujarnya.
Baca juga: Hati-hati! Variasi konten perjudian online melalui berita atau meme yang viral
Eddie Hasibuan juga mengatakan polisi tidak tinggal diam menghadapi tumbuhnya perjudian online. Petugas di lokasi terus melakukan penangkapan. Namun, perjudian online masih terus bermunculan.
“Jadi perjudian online masih bermunculan, antara lain baru-baru ini terungkap beberapa halamannya tidak diblokir oleh oknum petugas Komdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital),” ujarnya.
Karena itu, Eddie menyadari bahwa menghilangkan perjudian online bukanlah hal yang mudah. Hal ini memerlukan keterlibatan dan komitmen banyak pihak untuk benar-benar terus menekannya.
Menurut mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini, perlu banyak pihak yang terlibat untuk memberantas perjudian online karena operatornya berada di luar negeri.
Oleh karena itu, cukup sulit bagi pihak berwenang untuk menangani kasus perjudian online, terutama untuk membasminya.
Meski demikian, Eddie tetap yakin dengan komitmen yang sama dari seluruh lembaga negara terkait, kegiatan judo ke depan akan tertib.
“Kami yakin dengan komitmen Kapolri dan instansi terkait, Judol kali ini bisa berumah tangga,” ujarnya.
Sementara itu, terkait penunjukan Tiktoker Gunawan Sadbor sebagai duta anti judi online, Eddy mengaku sangat setuju.
Anggota panitia seleksi Kompolnas 2024 ini berharap pelantikan ini bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Gunavan Sadbor sebelumnya ditangkap karena mempromosikan situs perjudian online secara langsung. Namun, kini penangkapan pria yang membuat heboh banyak penduduk desa di media sosial itu kini ditunda.
“Semoga kehadiran Gunavan Sadbor dapat mengedukasi masyarakat untuk berhenti mengikuti perjudian online,” kata Eddy. (gir/jpnn) Ayo tonton juga video ini!
Baca artikel lainnya… Kapolri mengklaim berhasil menyelamatkan 262 juta jiwa dan mengungkap narkoba senilai R31,8 triliun