saranginews.com – JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto menilai penting untuk menunjuk menteri dan wakil menteri dari kalangan buruh atau setidaknya memahami permasalahan buruh.
Pembentukan kabinet baru ini penting untuk dijadikan teladan, mengingat banyak permasalahan di dunia kerja yang perlu dibenahi.
Baca juga: 3 Faktor Ini yang Menghambat Pertemuan Megawati-Prabovo, Intervensi Jokowi
Penilaian tersebut diungkapkan Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi) Merah Samirat.
Mereka merasa nama-nama yang muncul belum ada yang merupakan calon menteri atau wakil menteri yang mumpuni untuk berbicara soal ketenagakerjaan.
Baca juga: Ali Ngabalin Tanggapi Prabhu Tak Diundang ke Kirtanegara dengan Mengutip Surah Touba
Meera menilai, kategori calon kepala lembaga, calon menteri, dan calon wakil presiden sebagian besar masih berasal dari Partai Politik (Parpol).
Untuk itu, Meera secara jujur mengatakan dirinya belum yakin pemerintahan selanjutnya bisa menjawab permasalahan terkait buruh dan buruh selama ini.
Baca Juga: Sekjen NasDem secara gamblang mengutarakan pandangannya soal isi pertemuan Surya Palloh dan Prabhu di Kementerian Pertahanan.
Tuntutan para menteri ketenagakerjaan yang fokus pada nasib buruh dan buruh akan kita lanjutkan. Agar nasib buruh dan keluarganya sejahtera, kata Meera dalam keterangannya, Jumat (18/10).
Meera juga mengatakan, jika permasalahan yang dihadapi buruh dalam program kerja pemerintahan baru tidak diatasi, maka buruh tidak akan tinggal diam.
Menteri menyampaikan, kita ingin program kerja Menteri berorientasi pada aspek-aspek positif yang disukai masyarakat.
Mirah tetap berharap di sisa waktu menjelang pelantikan Prabowo, ia akan menunjuk sosok-sosok yang serius mengedepankan persoalan buruh di kabinetnya.
Meera mengatakan, hal ini kita tunjukkan khususnya para buruh atau pekerja atau pekerja, kita berharap masih ada waktu, Pak Prabhu menunjuk orang-orang yang mumpuni atau mumpuni untuk mengerjakan pekerjaan dunia. (gir/jpnn) Video terpopuler hari ini:
Baca artikel lain… Prabowo Ingin Perbanyak Internasionalisme, Sultan: Kabinet Harus Bisa Kerja Autopilot
