saranginews.com JAKARTA – Hingga Oktober 2024, PT Blue Bird Tbk (Bluebird) akan meraup pendapatan sebesar Rp 3,66 triliun.
Peningkatan ini mencerminkan tren kinerja positif yang berkelanjutan dan memperkuat posisi Bluebird sebagai perusahaan di sektor transportasi.
BACA JUGA: Jaga kesehatan mental, Bluebird bersiap untuk perjalanan Wellnest
“Dinamika positif indikator terus kami tunjukkan secara terus menerus. Kami mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,66 triliun, naik 13% year-on-year (YoY) hingga Q3 2024,” ujar Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Adriento Jokosoetono dalam keterangannya siaran pers, Rabu (11.06).
Ia menjelaskan, hasil positif tersebut ditopang oleh pendapatan kuartal III sebesar Rp 1,3 triliun, naik 11% quarter-on-quarter (QoQ) dan 17% YoY.
BACA JUGA: Bluebird ganti armada taksi dari sedan ke minivan, ini alasannya
Perseroan mencatatkan laba sebesar Rp 442 miliar, naik 20% YoY.
Secara quarter-on-quarter (QoQ), pendapatan juga menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar Rp 176 miliar, naik 69% dari Q3 2023 dan 18% dari Q2 2024.
BACA JUGA: Lifecare Taxi, terobosan Bluebird dalam mobilitas inklusif
Menurut dia, pertumbuhan tersebut terkait dengan peningkatan kinerja di seluruh segmen usaha.
“Layanan taksi mencatat pertumbuhan 11% YoY,” ujarnya.
Pertumbuhan tersebut, kata dia, didukung oleh pengguna aplikasi MyBluebird yang meningkat lebih dari empat kali lipat sejak tahun 2020, sehingga mendukung transformasi digital perusahaan.
Selain Jakarta, kota-kota yang sudah ada seperti Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya juga menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Sementara itu, segmen sewa, transfer, dan jasa lainnya tumbuh sebesar 20,7% YoY.
Pada kuartal ketiga tahun 2024 Bluebird akan memperluas dan mendiversifikasi layanannya untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat.
Layanan Bluebird, Goldenbird dan Cititrans berlokasi di Balikpapan dan Samarinda karena meningkatnya kebutuhan mobilitas di Wilayah Ibu Kota Negara Indonesia (IKN).
Perusahaan juga mendiversifikasi bisnis taksinya dengan menawarkan penyewaan taksi per jam.
Selain itu, perusahaan ini memperkuat identitasnya sebagai merek ikonik Indonesia melalui kampanye TrueBlue dan TrueBlue-Sky.
Kampanye ini mencerminkan komitmen Bluebird dan fokus pada layanan yang memenuhi Standar Kenyamanan Indonesia (SNI) dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Bluebird terus memberikan pembaruan pada fitur-fitur aplikasi MyBluebird. Hal ini untuk memudahkan pelanggan melihat kontribusi langsung terhadap pengurangan emisi karbon.
Sebagai pionir dalam mobilitas berkelanjutan, sejak tahun 2018, Bluebird telah mengurangi emisi karbonnya sebanyak lebih dari 188.000 ton pada kuartal ketiga tahun 2024.
Komitmen Bluebird juga mencakup penerapan armada ramah lingkungan: Perusahaan sedang membangun ekosistem mobilitas berkelanjutan untuk mendukung pengoperasian lebih dari 3.500 armada listrik ramah lingkungan dan CNG.
Hasil ini juga memungkinkan saham perseroan masuk dalam indeks ESGQ 45 IDX KEHATI dan ESG SL IDX KEHATI, indeks saham berbasis ESG mulai Juni 2024.
“Pencapaian yang kami raih menunjukkan konsistensi Bluebird dalam menjaga pertumbuhan bisnis. Dengan fokus pada inovasi dan perluasan layanan yang memenuhi kebutuhan konsumen,” kata Adriento.
Ia juga berharap untuk terus memberikan solusi mobilitas yang relevan dan inklusif untuk memberikan layanan yang lancar dan mendukung keberlanjutan. (dy/japnn)
BACA ARTIKEL LEBIH LANJUT… Bluebird menyambut baik usulan Dinas Pariwisata Bali untuk meningkatkan keamanan pariwisata