saranginews.com – PALEMBANG – Institut Politik Semar (SPIN) merilis hasil survei terbaru tiga dua calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang pada Pilkada 2024.
Survei Pilkada Palembang 2024 dilakukan pada tanggal 25 Oktober hingga 30 Oktober dengan jumlah sampel sebanyak 1.000 responden melalui wawancara tatap muka.
BACA SELENGKAPNYA.
Respondennya adalah warga masyarakat yang mempunyai hak pilih dan tersebar di 18 kecamatan Kota Palembang.
Survei calon walikota-wakil walikota Palembang dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur dengan margin of error sekitar 4,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
BACA JUGA: Dengan dukungan tiga partai besar, Ratu Deva-Prima Salam yakin bisa menang
Jajak pendapat SPIN menunjukkan elektabilitas Ratu Deva-Prima Salam sebesar 36,60 persen, disusul Yuda Pratomo-Baharidin sebesar 32,33 persen.
Apalagi, perolehan suara Fitrianti Agustinda – Nandriani Octarina sebesar 18,83 persen.
BACA SELENGKAPNYA. Ridwan Kamil menilai Pilkada 2024 lebih keren dibandingkan Ahok Vs. Anies
Responden yang tidak tahu atau menjawab (TT/TJ) berjumlah 12,23 persen.
Hasil polling SPIN menunjukkan elektabilitas paslon Ratu Dewa – Prima Salam masih tinggi, kemudian Yuda Pratomo – Baharudi berada di peringkat kedua bahkan berpeluang saling mengungguli, sedangkan Fitrianti di peringkat terakhir. Agustinda – Octarina dari Nandriani,” kata Direktur SPIN Mavardin, Selasa (5/11/2024).
Bahkan ratu utusan Tuhan, Prima Salam, menduduki posisi tertinggi. Namun, kondisinya masih stabil.
Sementara pasangan wakil Yuda Pratomo-Baharudin mencatatkan peningkatan yang signifikan meski berlebihan di pemilu.
Salah satu hal menarik yang ditemukan adalah proses seleksi pasangan Yuda Pratomo dan Baharudin meningkat, terutama cepat setelah debat pertama pada 22 Oktober, dengan komunikasi kampanye yang sangat baik dan program yang menarik, kata Mavardin.
Fenomena Ratu Dewa-Prima Salam berdiri dan mengucilkan dapat dianalisa dalam konteks migrasi pemilih yang menawarkan perubahan pada dua calon lainnya, kemudian kepentingan masyarakat Palembang selama berlangsungnya kampanye dan debat publik. . “Mereka yang mendukung perubahan semakin kuat,” lanjut Mavardin.
Bersamaan dengan itu, jatuhnya pilihan Fitrianti Agustinda. Nandriani Oktarina mewakili pasangan tersebut karena pendekatannya terhadap pemilu yang tidak mewakili calon di TPS.
Di sisi lain, perilaku pemilih menuntut pemimpin yang tangguh dan tangguh di tengah permasalahan korupsi dan pencurian.
Selain survei pemilu, SPIN Institute juga melakukan FGD dan survei kualitas kepemimpinan kedua partai, serta memotret persoalan-persoalan yang akan disikapi oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang selanjutnya. Ini termasuk pengangguran, banjir, kerusakan jalan, pencurian dan pencucian uang.
Mawardin menilai sosok Yuda Pratomo dan Baharidin lebih siap memimpin Kota Palembang dibandingkan dua calon lainnya.
Menurutnya, kesiapan tersebut terlihat jelas dengan adanya pemahaman pertama mengenai isu-isu pembangunan dalam beberapa forum diskusi dan debat publik.
Kualitas Juda Pratomo yang tinggi juga didukung oleh kinerjanya sebagai lulusan cerdas asal Inggris, tentunya memiliki jaringan internasional dan tidak terhubung dengan kalangan elit status quo.
Mavardin mengatakan, kedua wakil Yudha Pratomo-Baharedin merupakan dua orang yang memiliki ilmu akademik dan ilmu teknis yang lengkap, menunjukkan semangat inovasi dan perubahan. Membuat rencana pembangunan yang berbasis pada think local, act global (berpikir lokal, bertindak global).
Portofolio dan pengalaman yang dimiliki Yuda Pratomo relevan untuk menjawab tantangan Kota Palembang saat ini, mengingat beliau memiliki keterampilan, kemampuan, dan visi untuk mengembangkan Kota Palembang sebagai tipe Neo-Sriwijaya 4.0 yang sejahtera, ujarnya. Para penjaga.
Sedangkan Baharuddin adalah politisi teknokratis yang sukses dan juga organisator hebat yang bekerja di lapangan.
Oleh karena itu, masyarakat menengah ke bawah kota palembang nampaknya semakin melirik kewakilan ketiganya, termasuk diaspora palembang dimanapun berada, yang semakin tertarik untuk mendorong para pemimpin yang bisa membangun kota palembang, jelas Mawardin.
Mawardin juga mengungkapkan bahwa program, strategi dan platform pengembangan yang dipaparkan dalam program kedua perwakilan Yuda Pratomo – Baharidi lebih maju, terukur, luar biasa (amazing) dan sesuai dengan kebutuhan warga kota palembang, sedangkan kelompok lainnya dari pasangan itu. masih tradisional. dan normal (umum).
“Tentu saja politik itu dinamis dan bisa berubah, kita lihat nanti nanti keputusan akhir ada di tangan pemilih Kota Palembang. Yang penting pemimpin mengedepankan ide dan solusi politik, bukan sekedar mencari posisi,” ujarnya. dikatakan: pungkas Mavardin. (mcr35/jpnn)