Guru Muslimah Asal Buton Menangis Terharu bisa Berhadapan Langsung dengan Paus Fransiskus

saranginews.com, JAKARTA – Seorang muslimah bernama Anna Nuraulia menitikkan air mata saat mampu berdiri berhadapan begitu dekat dengan pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia dan kepala negara Vatikan, Paus Fransiskus.

Anna bertemu langsung dan menceritakan kiprahnya sebagai guru di Buton, Sulawesi Tenggara saat bertemu Paus Fransiskus di Katedral Grha Pemuda, Rabu (4/9). 

BACA JUGA: Pemberitahuan kepada Umat Katolik: Panitia tidak akan menjual tiket masuk Misa besar bersama Paus Fransiskus

Tadi malam Paus Fransiskus menyempatkan diri menghadiri pertemuan dengan organisasi pendidikan internasional Scholas Occurentes yang mengikutsertakan mahasiswa lintas agama pada Rabu (9/4). Anna merupakan salah satu perwakilan kelompok ini yang cukup beruntung bisa memulai pertemuan dialog dengan Paus Fransiskus.

Suara Anna menghilang saat dia memperkenalkan dirinya. Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, Anna sudah menangis. Anna bercerita tentang mimpinya menjadi seorang guru untuk mengajarkan toleransi dan mendidik anak-anak di desanya sendiri.

BACA JUGA: Di Istana Negara, Paus Fransiskus berbicara tentang penguasa yang menetapkan visinya

 “Hari ini bukan hanya pengalamanku saja, tapi juga sebuah transformasi bagiku. Ini pertama kalinya dalam hidupku aku mengunjungi, masuk dan menjadi bagian dari katedral, tempat yang didedikasikan untuk umat Katolik,” ucap Anne sambil menangis.

Perempuan yang berprofesi sebagai penyiar radio, guru, dan dosen ini mengaku selalu ingin mengemban berbagai tugas di dunia pendidikan dan menyebarkan pesan-pesan penting tentang pengentasan kemiskinan. 

BACA: Setibanya di Katedral, Paus Fransiskus tidak langsung masuk ke dalam gereja, memilih untuk menyapa anak-anak

Sekali lagi menangis sedalam-dalamnya, Anna mengungkapkan kebahagiaannya menjadi bagian dari Scholas Occurentes. 

“Anehnya, tepat di depan saya ada masjid (red-Istiqlal) tempat saya biasa salat. “Ini adalah simbol penderitaan dimana kita harus bertemu dan menjembatani perbedaan,” kata Anna.

Sekadar informasi, Anne merupakan seorang relawan yang tergabung dalam Scholas Occurentes. Ini adalah gerakan pendidikan internasional yang didirikan oleh Paus Fransiskus. Anna mengaku banyak mendapat inspirasi dan ilmu melalui kelompok ini.

“Para ilmuwan telah melatih saya untuk melihat dunia dari pinggir jalan, orang miskin di kota, anak-anak yang perlu bersekolah dan harus disekolahkan, dan memberi tahu mereka yang kaya akan hal-hal materi yang tidak dimiliki kehidupan. pikirkan saja dirimu sendiri,” tutupnya. (flo/jpnn) Jangan lewatkan opsi pengeditan video:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *