saranginews.com, Jakarta Pusat – Bahas saling peduli dengan memperkenalkan TikTok Ada Apa Indonesia? (WIUI), Sibereasi, dan alat untuk mendorong masyarakat lebih serius menyaring informasi di platform digital.
Angini Setiawan, Direktur TikTok Indonesia, berbicara tentang pentingnya kolaborasi dalam mengatasi kesalahpahaman.
Baca Juga: Nasib Penari Tiktok Virat Sadbar Bikin Khawatir, Kini Ditangkap Karena Promosi Judol
“Sebagai wadah untuk menginspirasi dan bergembira, TikTok terus memberikan wadah yang aman dan nyaman bagi masyarakat kita untuk berekspresi,” kata Angini saat ditemui di kawasan Manteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Dalam diskusi bertajuk Menciptakan Kebiasaan Berpikir Kritis untuk Menghindari Penipuan, TikTok memperkenalkan beberapa fitur keamanan, termasuk otentikasi akun dan informasi yang dihasilkan AI.
Baca Juga: TikToker Gunawan Sadbor Ditangkap Polisi Usai Promosi Judol
Platform ini juga menyertakan sistem tag peringatan untuk video yang belum diverifikasi.
Ia terekam saat pemilu Indonesia November 2023-Februari 2024, dengan lebih dari 9,5 juta video menyampaikan pesan simbolis.
Baca Juga: Viral di TikTok, Meska Akhirnya Rilis Stubborn Versi Remix
Meera Sahid mengapresiasi kerja TikTok selaku Wakil CEO SIBERKREASI.
“Kami mengapresiasi langkah TikTok yang membuka area diskusi ini bagi kami dan mitra kami sehingga dapat membandingkan cara terbaik untuk meningkatkan pengalaman digital masyarakat Indonesia,” kata Meera.
Sementara itu, pendiri WIUI Abigail Limuria menekankan pentingnya verifikasi informasi.
Menurut Abigail, sentimen yang diciptakan TikTok telah turut menciptakan budaya yang signifikan di kalangan masyarakat, khususnya penggunanya.
“Berpikir sistematis dan cermat merupakan pola pikir yang harus dimiliki setiap orang, terutama jika menyangkut kesalahan,” ujarnya.
Untuk memperkuat keamanan platform, TikTok bekerja sama dengan dewan penasihat keamanan, peneliti, kelompok komunitas, dan pakar di bidang dokumentasi.
Platform ini secara rutin menerbitkan laporan kinerja yang dipimpin komunitas untuk efisiensi dan keamanan platform.
Jika melihat konten yang dirasa tidak pantas, pengguna dapat melaporkannya ke TikTok dengan mengklik tombol laporkan.
Setelah itu, semua konten, komentar, atau sifat pertemuan langsung akan ditinjau oleh tim tata kelola TikTok. (mcr31/jpnn)
Baca Artikel Lainnya… Brand Madu Herbal Ini Raih Penghargaan Best TikTok Brand di KISCC 2024