saranginews.com, JAKARTA – Sutradara Joko Anwar akhirnya memberi judul film terbarunya Pengepungan di Bukit Duri.
Film ke-11 ini sekaligus menandai babak baru dalam kariernya.
Baca juga: Judge, Film yang Menjungkirbalikkan Dunia Hukum Indonesia
Setelah sukses dengan beberapa karyanya, Joko Anwar kembali membuat twist baru dengan menggarap film berjudul Pengepungan de Bukit Duri bersama Hollywood Studio Amazon MGM Studio.
Kolaborasi dengan Come and See Pictures menandai pertama kalinya studio Hollywood Amazon MGM Studios bermitra dengan rumah produksi Asia Tenggara untuk perilisan film.
Baca Juga: Adipati Dolken Ungkap Adegan Terberat Dari Shadow Strays, O Ternyata
Amazon MGM Studios terkenal dengan film-film terkenal seperti Challengers, Blink Twice, American Fiction, dan Air.
Film thriller aksi Pengepungan di Bukit Duri merupakan film non-thriller pertama karya Joko Anwar sejak Gundala (2019) enam tahun lalu.
Baca Juga: Teaser Poster Dirilis, Rakoon Sanga Akan Rilis Desember 2024
Tak hanya itu, film tersebut juga menjadi film kolaborasi pertama Joko Anwar dengan aktor Morgan Ooi.
Selain Morgan Oey, Pengepungan Bukit Duri, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Andy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, Frandika, Raihan Khan, dll turut berkontribusi. Kusnadi, Millo Taslim, Bima Azriel.
Film Pengepungan Bukit Duri telah menciptakan suasana labil di Indonesia pada tahun 2027.
Laporan ini menggambarkan keadaan masyarakat sebagai titik puncak yang dipicu oleh diskriminasi dan kebencian komunal.
Di tengah semua itu, muncullah Edwin (Morgan Oey), guru pengganti di SMA DURI untuk siswa bermasalah.
Situasi menjadi rumit, ketika Edwin menghadapi pertempuran untuk bertahan hidup ketika sekolah yang dia ajar tiba-tiba menjadi pertarungan hidup dan mati.
Direktur Pengepungan Bukit Duri Joko Anwar mengungkapkan antusiasmenya terhadap proyek terbaru ini.
“Saya tidak sabar untuk membawa kisah menegangkan dan mendesak ini kepada khalayak. Pengepungan Bukit Duri mengangkat isu-isu yang relevan dan dekat dengan kehidupan kita di Indonesia saat ini, mengajak kita untuk merefleksikan persepsi keadilan dan ’empati. Itu saja. Film ini adalah film aksi. , tidak hanya membuat film thriller, tapi juga pengalaman yang menggugah pikiran.’ ujar Joko Anwar.
“Kolaborasi ini menandai sebuah tonggak sejarah penting, karena pertama kalinya Amazon MGM Studios bekerja sama dengan perusahaan produksi film Asia Tenggara untuk merilis film di bioskop. Kolaborasi ini juga menandai pertama kalinya bagi sutradara berbakat Indonesia, Joko Anwar,” kata James Farrell, Wakil Presiden Amazon MGM Studios International Originals.
Siege on Bukit Duri dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai tahun 2025. (ded/jpnn)