saranginews.com, BEKASI – Program hibah Rp 100 juta per RW yang dijanjikan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi, Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe (RIDHO), dinilai realistis.
Sementara itu, janji pasangan Herry Koswara-Solihin yang akan memberikan Rp 500 juta per RV dinilai tidak masuk akal dan hanya permainan kata-kata.
Baca Juga: Kampanye Kandidat di Colaca Timur, Gerindra dan PAN Ungkap Solidaritas Tim Menangkan ASR-Hagua
Muhammad Kurniawan, salah satu anggota tim pemenangan RIDHO, mengatakan janji kampanye harus transparan dan dapat diwujudkan.
Menurut dia, program Rp 100 juta per RW yang diusung RIDHO dihitung berdasarkan kondisi keuangan Kota Bekasi.
Baca Juga: Polda Kalsel Kerahkan 10.000 Personel Keamanan Saat Kampanye Pilkada
“Kemampuan keuangan Kota Bekasi sudah kami perhitungkan dengan matang dan kami yakin mampu merealisasikannya. Program RIDHO jelas dan terbuka, RW Rp 100 juta per tahun merupakan dana hibah dalam bentuk tunai yang dapat dikelola langsung oleh RW untuk berbagai kebutuhan lingkungan mulai dari masalah sampah, infrastruktur hingga keamanan dan keterlibatan warga,” kata Kurniawan.
Ia menambahkan, desentralisasi kebijakan pemeliharaan dan pembangunan hingga tingkat RW akan meningkatkan partisipasi masyarakat dan mempercepat penyelesaian permasalahan lingkungan hidup.
Baca juga: Pasangan RIDO Tak Hanya Berkampanye, Fokus Berikan Kepedulian Masyarakat
Dengan demikian, pemerintah bisa fokus pada pembangunan infrastruktur yang lebih besar dan tegas melalui Musrenbang, karena permasalahan di tingkat RW bisa diselesaikan langsung di lingkungan sekitar.
Selain itu, pria yang menjabat Ketua Partai Gelora Kota Bekasi ini menjelaskan, tim RIDHO telah menyiapkan aturan dan petunjuk teknis pengelolaan dana hibah yang jelas sehingga persoalan korupsi dapat dicegah melalui akuntabilitas dan partisipasi masyarakat. .
Ia juga mengkritik program Rp 500 juta per RW yang diusung pasangan lain.
“Angka Rp 500 juta per RV per tahun tidak masuk akal. Mungkin program tersebut hanya omong kosong dan basa-basi saja. Lama sekali, katanya.
Kurniawan juga mengingatkan calon pemimpin agar tidak mempertaruhkan integritasnya hanya untuk menarik perhatian publik dengan janji-janji yang tidak realistis.
“Sebagai pemimpin masa depan, kita harus memimpin dengan memberi contoh. Berhenti bermain kata, berbicara omong kosong kepada publik dengan janji-janji yang tidak dapat diwujudkan,” tutupnya. (Koi/Jepang)
Baca artikel lainnya… Tri Adhianto: dukungan banyak parpol dan elemen masyarakat seperti kepercayaan