saranginews.com, Kuningan – Debat pemilihan bupati Kuningan terbaru yang digelar di Hotel Horison Sanita Kuningan menyaksikan perdebatan sengit antara calon Bupati-Wakil Bupati Dian Rachmat Yanuar-Tuti Andriani.
Pengawas media sosial analisis Jabar Yosep menilai pasangan nomor 1 itu bisa memaparkan programnya secara jelas dan obyektif.
Baca juga: Surat Keprihatinan Dikirim ke Presiden Hasil Pertemuan Ulama Kii dan Kuningan
Yosep mengatakan, Minggu (3/11), “Pada debat Pilkada Kuningan pertama, sebenarnya program, visi misi calon sudah diutarakan saat terpilih menjadi presiden daerah. Apik dan tenang.”
Yossep memuji Dian yang telah memberikan visi dan misi program dan debatnya. Berbeda dengan Dian, Ridho, calon dari pemerintahan sebelumnya, dinilai kurang kompeten saat tampil di depan publik.
Baca juga: Relawan GMGM Gelar Festival Musik Andy RIFF, Undang Masyarakat ke TPS di Kuningan dan Jakarta
Yosep mengatakan, ada kalanya Ridho tidak memahami alur perdebatan yang semestinya, seperti saat diminta menyikapi perjanjian kerja. Namun Ridho tak mau menggantikan software pengembangan UMKM yang selama ini kita tahu tidak ada permasalahan serius pada UMKM di Kuningan.
Menurutnya, hal itu menunjukkan mereka tidak memperhatikan data kuningan BPS.
Baca juga: Ucapan Kawagub DKI Suswono yang Bikin Kegaduhan di Rapat Ormas Bang Jaapar
Yosep mengatakan, “Ada bagian yang bahkan Ridho pun tidak memahami alur perdebatan. Saat diminta menjawab jawaban Yanuar, dia malah bertanya.”
Secara keseluruhan, menurut Yosep Dian-Tutti, dari debat pertama hingga episode terakhir berjalan sempurna.
Praktek yang terus berlanjut ini dinilai akan meningkatkan potensi memilih Dian-Tuti di mata pemilih.
“Debat mempengaruhi partisipasi masing-masing kandidat sebesar lima persen atau lebih. Padahal, kalau melihat tren kinerja kedua kandidat, Dian dan Tuti, jelas akan meningkat.” “
Baca selengkapnya… KKB serang dan tembak siswa SD yang ketakutan