saranginews.com, SURABAYA – Unit Eselon I di Kementerian Keuangan atau Kementerian Keuangan Salah satu dari tiga bidang kompak yang mempertemukan pelaku usaha kecil, kecil, dan menengah (UMKM) agar siap belajar Hadapi era digital dan bersiaplah. untuk mengekspor
Di Surabaya, Kementerian Keuangan Jawa Timur menggelar pelatihan pengembangan kapasitas UMKM dengan topik “MIME siap menjadi mitra pemerintah” pada Kamis (24/10).
BACA JUGA: Bea Cukai Minta Masyarakat Bekerja Lebih Keras Menertibkan Peredaran Rokok Ilegal.
Acara yang berlangsung di Aula GKN I Majapahit Surabaya ini didukung oleh 60 UMKM Kementerian Keuangan Jatim One secara offline, dan ratusan UMKM yang berpartisipasi secara online.
Kepala Subdirektorat Penyuluhan dan Humas Kepabeanan, Budi Prasetiyo mengatakan pelatihan tersebut sarat dengan informasi tentang aplikasi BELA Procurement yang merupakan aplikasi pengadaan online yang dikelola oleh LKPP, dan Satu Digipay yang merupakan marketplace yang mempunyai kekuatan sendiri. . . pemerintah akan menggunakannya dalam proses pembelian barang atau jasa.
BACA LEBIH LANJUT: Mempromosikan Produk Lokal Melalui Ekspor, Bea dan Cukai Mendukung UMKM dan Konsumen AS
“Pada acara ini diluncurkan program khusus untuk mendukung UMKM yaitu Podcast Bakso Malang Spesial UMKM,” kata Budi Prasetiyo dalam keterangannya, Rabu (30/10).
Menurut Budi, acara ini menunjukkan komitmen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Jawa Timur dalam mendukung perekonomian negara dengan membantu UMKM menghadapi tantangan era digital.
BACA: Bea dan Cukai izinkan UMKM menggarap pasar ekspor lewat program ini.
Pemanfaatan teknologi digital dalam pengadaan barang atau jasa pemerintah diharapkan dapat memberikan kualitas, kecepatan dan keamanan untuk mengembangkan proses pengadaan yang transparan dan akuntabel.
“Ini merupakan upaya pencegahan korupsi, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh UMKM saja, namun dampaknya juga dirasakan seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Pelatihan bagi UMKM juga digelar Kementerian Keuangan Satu Banyumas Raya di Rumah UMKM Kementerian Keuangan Satu Banyumas Raya, Kafe Pajak Purwokerto pada Kamis (24/10).
Dengan partisipasi 50 eksportir UMKM di wilayah Banyumas dan Purbalingga, proyek ini bertujuan untuk mendorong UMKM kecil dan menengah beralih ke kelas ekspor.
Pelatihan dilaksanakan setiap hari Kamis selama empat minggu, dimulai pada tanggal 24 Oktober dan dilanjutkan pada tanggal 31 Oktober, 7 November, dan terakhir pada tanggal 14 November 2024.
Selama pelatihan, para peserta memiliki kualifikasi dalam bidang kendali mutu, pemasaran digital, pengemasan, serta logistik dan desain produk.
Peserta juga dilatih cara mencari pembeli, kemudian teknik negosiasi dagang, teknik pemasaran ekspor, pembayaran ekspor, dan manajemen ekspor.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan Banyumas Raya menerbitkan daftar permasalahan UMKM.
“Misalnya kalau ada masalah permodalan atau pembatasan, kita bekerja sama dengan BSI untuk menjadi penasihat keuangan yang akan menjelaskan pembayaran modal dan ekspor. Jadi, kalau kita cari yang beli dari luar negeri, kita kasih ke yang penanggung jawabnya. produsen yang melakukan ekspor,” jelas Budi.
Di Bandung juga digelar Roeang Kita UMKM Fest yang dipimpin Kementerian Keuangan Satu Jabar untuk mempertemukan UMKM siap ekspor.
Proyek yang digelar di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, pada Sabtu (26/10) ini merupakan wujud komitmen Badan Keuangan Jabar dalam memperkuat perekonomian masyarakat dan mendukung pengembangan UMKM merantau. . di kelas.
“Total ada 156 pelaku yang datang. Mereka memanfaatkan waktu ini untuk mempromosikan dan mempresentasikan produknya ke masyarakat,” tambah Budi.
Turut hadir dalam acara tersebut, Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjelaskan bahwa Roeang Kita UMKM Fest 2024 merupakan kolaborasi seluruh departemen dan Kementerian Keuangan untuk mendorong UMKM di Jawa Barat.
Kementerian Keuangan Jawa Barat juga mengundang calon investor asing ke Roeang Kita UMKM Fest 2024.
“Diharapkan dengan adanya proyek ini akan membuka peluang bagi UMKM Jabar untuk masuk ke kawasan ekspor dan mampu berkembang, sehingga bisa maju dalam meningkatkan perekonomian negara. Ini tujuan yang kami bidik. pertahankan kerja ini, baik di tingkat daerah,” ujarnya.
Pada Roeang Kita UMKM Fest 2024, banyak produk UMKM yang dijual secara gratis, seperti makanan, minuman, dan seni.
Sebanyak 38 toko di antaranya juga telah memasuki sektor ekspor.
Melalui proyek ini, Kementerian Keuangan Jawa Barat juga menyelenggarakan kegiatan literasi bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitasnya.
Mereka mengundang perbankan dan instansi pemerintah untuk memberikan edukasi terkait keuangan, perpajakan, perizinan, ekspor dan edukasi lainnya.
Budi berharap seluruh organisasi yang terkait dengan UMKM dapat saling bekerjasama.
Diharapkan para pelaku UMKM dapat merasakan manfaat dari berbagai program yang dilakukan.
“Kalau UMKM bisa ekspor maka bisa menyerap tenaga kerja, sehingga banyak masyarakat yang terbantu dan kesejahteraan meningkat,” pungkas Budi.