saranginews.com, JAKARTA – Harga Bitcoin (BTC) mencapai rekor tertinggi atau All Time High (ATH) di angka 76.000 USD atau sekitar Rp 1,2 miliar didorong oleh beberapa faktor.
Diantaranya, kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, dan meningkatnya minat dari kalangan institusi.
BACA: Bappebti perpanjang masa pendaftaran PFAK, reaksi CEO Ennex
CEO INDODAX, Oscar Darmawan menilai hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh peristiwa politik AS terhadap harga Bitcoin.
“Ketika Bitcoin mencapai rekor harga tertinggi, ini menunjukkan keyakinan dan optimisme yang besar bagi investor. Isu politik, seperti kemenangan Trump yang pro-crypto dalam pemilihan presiden AS, memberikan dorongan psikologis yang penting bagi pasar,” kata Oscar.
BACA: Inflasi AS Melebihi Ekspektasi, Bitcoin Tetap Di Level Ini
Oscar juga menekankan pentingnya peran institusi besar dalam adopsi Bitcoin.
“Adopsi Bitcoin tidak hanya didorong oleh investor ritel, tetapi juga kuat di kalangan lembaga keuangan, terutama setelah penggunaan Spot Bitcoin ETF oleh perusahaan besar seperti BlackRock. Hal ini menunjukkan adanya perubahan dalam pandangan institusional terhadap aset kripto. yang kini dipandang sebagai alat investasi jangka panjang,” kata Oscar.
BACA JUGA: Jokowi Terima Pensiun dan Tunjangan Pensiun dari TASPEN
Oscar menjelaskan, kebutuhan lingkaran institusi yang selalu stabil dan panjang berdampak pada kestabilan harga Bitcoin di level tinggi.
“Ketika institusi mulai berinvestasi di Bitcoin, mereka membawa banyak likuiditas dan legitimasi ke pasar kripto. Ini adalah bukti bahwa Bitcoin lebih dapat diterima di kalangan normal dan bukan hanya aset spekulatif,” jelas Oscar.
Sebagai bursa aset digital terbesar di Indonesia, INDODAX mengingatkan investor untuk berhati-hati dalam berinvestasi dan mempertimbangkan risiko yang ada akibat volatilitas pasar kripto.
INDODAX tetap berkomitmen untuk memberikan kemudahan akses terhadap aset digital serta menjamin keamanan dan transparansi dalam seluruh transaksi pengguna (chi/jpnn).