saranginews.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Jenderal Komunikasi dan Politik, Hukum dan Keamanan (Dit Polhukam) menggelar Forum Literasi Politik, Hukum, dan Keamanan Digital (VIRTUAL). ‘Memperkuat Solidaritas Global: HLF MSP dan IAF Kedua serta Peran Indonesia di Kancah Internasional’.
Forum akademik ini bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Departemen Hubungan Internasional, Universitas Brawijaya.
Baca Juga: Begini Cara Bandar Judol Mengumpulkan Uang dari Para Penjudi
FORUM VIRTUAL ini dilatarbelakangi oleh acara HLF MSP dan IAF ke-2 yang diadakan bersama pada tanggal 1-3 September 2024 di Nusa Dua, Bali.
Program ini menghasilkan 32 perjanjian dan kemitraan bisnis dengan nilai total 3,5 miliar USD.
Baca juga: Selama 6 Bulan, 117 Teknisi KAI Selesaikan Modul Pelatihan Pemeliharaan Sarana Kereta Api
Yang tidak kalah penting dari perjanjian ini adalah upaya untuk memantau efektivitas pelaksanaannya agar memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia.
HLF 2024 merupakan langkah awal yang dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai perkembangan MSP dan hasil IAF ke-2.
Baca Juga: SIG Terima 5 Penghargaan Prasetya Ahimsa dari Kementerian ESDM
Ketua Tim Komunikasi dan Komunikasi Hukum dan Hak Asasi Manusia mengatakan: “Acara ini diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat persaudaraan dan solidaritas antar negara Asia dan Afrika, serta mendorong upaya kolektif untuk mengadopsi solusi digital yang mendukung pembangunan berkelanjutan. ” . Kementerian Informasi dan Teknologi, Astrid Ramadia Vijaya.
Astrid menjelaskan, HLF MSP dan IAF yang kedua ini merupakan platform penting untuk memperkuat kemitraan antarsektor yang diharapkan dapat mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Indonesia juga menekankan dalam forum tersebut peran Global South sebagai pendorong perubahan berdasarkan semangat Bandung.
Sementara itu, Dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Pantri Muthriana Erza Kilian mengatakan, Indonesia sebagai tuan rumah kedua HLF MSP dan IAF berperan penting sebagai bridge-builder yang ingin terhubung. Pihak dan kepentingan berbeda dalam hubungan.
Meski begitu, Pantri mengatakan peran Indonesia di dunia tidak hanya sebagai jembatan konstruktif, namun juga lebih kuat secara diplomasi, politik, keamanan, dan ekonomi.
“Persatuan global harus dilandasi oleh nilai-nilai yang menunjukkan moralitas sebagai sebuah negara bangsa. Kebijakan luar negeri Indonesia, termasuk pendekatan dan perilakunya terhadap negara-negara berkembang atau kawasan Afrika, harus didasarkan pada nilai-nilai yang jelas dan tidak hanya sekedar baik untuk kepentingan finansial maupun lainnya,” jelas Pantri.
Generasi muda juga perlu berperan aktif dalam upaya memperkuat solidaritas global dan berpartisipasi dalam diskusi terkait isu-isu dunia.
Dengan mengetahui sejarah bangsa dan peran Indonesia di kancah dunia, generasi muda dapat membawa pesan perdamaian (chi/jpnn).