saranginews.com, JAKARTA – Kementerian Agama menyiapkan naskah khotbah sebanyak 25 topik pada Juli hingga Desember 2024.
Topik khutbahnya meliputi peristiwa-peristiwa penting dalam penanggalan Hijriah, peristiwa sejarah bagi bangsa Indonesia dan isu-isu kontemporer seperti masjid ramah anak, penyandang disabilitas dan lingkungan hidup.
BACA JUGA: CPNS dan PPPK Kemenag 2024 Ditetapkan dengan Mayoritas Guru, Peluang Besar Raih Prestasi
“Kemenag menyiapkan 25 topik khutbah Jumat pada Juli hingga Desember 2024. Topik-topik tersebut mencakup beragam topik, mulai dari peristiwa besar Islam dan nasional, hingga isu-isu kontemporer seperti masjid ramah anak, penyandang disabilitas, dan lingkungan hidup.” dia berkata. Direktur Pengembangan Agama Islam dan Syariah, Adib pada Focus Group Discussion (FGD) III Sastra Islam, Jakarta, Selasa (7/5).
Adib menambahkan, meskipun telah disiapkan 25 topik khotbah, namun dapat ditambahkan topik-topik yang relevan dan menarik dari para penulis khotbah.
BACA JUGA: Kemenag: 75.572 visa dikeluarkan untuk jemaah reguler
Sementara itu, Adib berencana mendigitalkan naskah khutbah dan mencetaknya dalam buku saku untuk didistribusikan. Menurut dia, langkah ini akan memudahkan para khatib dalam menyiapkan materi khutbah.
Nantinya selain diunggah ke aplikasi Elipski, materi 25 topik khotbah tersebut akan dicetak dalam bentuk buku saku dan disebarluaskan,” jelasnya.
BACA JUGA: Kemenag Batam: Rp 43 Miliar Terkumpul Saat Idul Adha
Menurut Adib, penyusunan 25 materi khotbah ini merupakan bagian integral dari upaya Kementerian Agama dalam meningkatkan literasi masyarakat dengan materi khotbah yang berkualitas. Adib meyakini teks khutbah membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan berdampak lebih luas bila dibacakan dari mimbar masjid yang dihadiri jamaah Jumat.
Adib menambahkan, penyusunan topik naskah khutbah Jumat juga merupakan bagian dari peningkatan literasi agama di masyarakat.
Adib meyakini literasi merupakan modal kemajuan suatu negara dan mengurangi risiko konflik.
“Literasi adalah pusat pembangunan suatu bangsa. Bangsa yang literasinya rendah akan sulit berkembang, mudah terjadi konflik. (Penelusuran buku petunjuk) itu bagian dari peningkatan literasi masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Sastra Islam Nur Rahmawati menjelaskan, naskah khotbah tersebut diharapkan dapat didistribusikan pada akhir Mei 2024.
“Tidak memakan waktu lama karena tidak melalui tahapan yang panjang,” tutupnya. (flo/jpnn)