saranginews.com – JAKARTA – Anies Baswedan tak maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024 karena tak punya kelompok pendukung.
Begitu pula pada Pilkada Jabar 2024, tidak ada partai yang mendukung Anies Baswedan.
BACA JUGA: Ujang Sebut Dua Alasan Anies Tak Boleh Mencalonkan Presiden, Kata Mulyono
Berikut 4 poin pidato Anies Baswedan saat tak mencalonkan diri di Pilkada 2024.1. Anies Baswedan turut berduka cita
Anies Baswedan mengaku menyesal tidak bisa mencalonkan diri sebagai gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Baca juga: Anies: Partai Mana yang Tak Tersandera Pemerintahan Saat Ini?
Anies mengaku memenuhi keinginan masyarakat Jakarta yang menginginkan dirinya kembali menjadi gubernur.
Namun, dia tak paham dengan keinginan masyarakat Jakarta. Hal inilah yang membuat Anies sedih.
BACA JUGA: Semua Sponsor Harus Tahu, Anies Bagikan Pesan Ini, Berlaku Juga untuk Elite
“Yang paling disesalkan adalah pendapat warga kota miskin di ibu kota, warga miskin yang datang ke rumah ini (Rumah Kemenangan Anies) di sini, setelah pemilu presiden kemarin, sekelompok orang datang untuk menyampaikan keinginannya dan keinginannya,” kata Anies dalam siaran langsung di akun YouTube-nya, Jumat (30/8).2. Keluh Anies banyak dikeluhkan warga
Anies mengatakan, banyak warga yang mengeluhkan keadaan Jakarta satu setengah tahun setelah ia menyelesaikan masa jabatannya sebagai gubernur.
Beberapa keluhan masyarakat terhadap perbaikan kondisi penduduk setempat, pemulihan ekonomi, dan warga Kampung Bayam, Jakarta Utara, dinilai tak dihiraukan.
Melihat warga Kampung Bayam yang terlantar, dirasa sulit untuk meningkatkan kesejahteraannya, kata Anies Baswedan.3. Anies: Benar
Anies Baswedan mengaku akan kesulitan mencalonkan diri pada Pilkada 2024 karena berbeda pendapat dari partai politik yang mendukungnya.
“Jangan berpikir untuk bergabung (partai), ancam saja untuk memilih.” Itu masalah besar bagi (partai) yang mengusung, jadi memang benar,” kata Anies.4. Anies siap membentuk partai politik
Setelah Anies tak ikut serta dalam Pilkada 2024, Anies mengaku akan memilih cara lain untuk melawan pendapat masyarakat.
Cara lainnya adalah dengan membentuk kelompok politik atau kelompok sosial (group).
Anies memilih panggung ini untuk menjadi wadah bagi mereka yang ingin memperjuangkan kesetaraan demokrasi dan hak-hak masyarakat menengah ke bawah.
Meski demikian, Anies mengaku belum bisa memastikan secara pasti kapan partai atau partai induk tersebut akan ia dirikan.
“Diharapkan ke depan kita mendapat langkah penting dalam implementasi gerakan yang tumbuh setiap hari dalam pemerataan demokrasi, kesehatan, politik hingga melahirkan kebijakan dan gagasan,” kata Anies.
Sebelumnya, Anies disebut-sebut akan mencalonkan diri di Jakarta setelah kalah dalam Pilpres 2024.
Beberapa faksi juga mendukung pencalonan Anies, seperti Partai Buruh dan Hanura.
PDI Perjuangan juga disebut-sebut merupakan salah satu partai pro Anies di Jakarta.
Namun PDIP memutuskan mendukung Pramono Anung dan Rano Karno.
Sempat putus asa di Jakarta, Anies kembali diisukan akan didukung PDIP pada Pilkada di Jawa Barat.
Namun pada detik-detik terakhir hari pendaftaran di KPU, Anies tak lagi mengikuti Pilkada Jawa Barat 2024 (antara/jpnn).