saranginews.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia 2024-2029 yang baru terpilih, Prabowo Subianto, merayakan ulang tahunnya yang ke-73 hari ini, Kamis, 17 Oktober 2024.
Kelompok Relawan 8 Jokowi dan Prabowo menggelar syukuran dan doa bersama warga Jalan Warakas VIII, Jakarta Utara pada Kamis sore, 17 Oktober 2024.
Baca Juga: AHY Ungkap Pesan Presiden Jokowi kepada Pemerintahan Prabowo di Makan Siang Perpisahan
Menariknya, saat Syukuran, warga berharap mantan Danjen Kopasus itu bisa memimpin Indonesia selama dua musim atau 10 tahun.
“Saya berharap Pak Prabowo mampu merawat para lansia, panjang umur dan berkah serta bisa memimpin masyarakat 10 tahun ke depan,” teriak warga Varakas VIII.
Baca Juga: Prabowo Harus Tunjuk Menteri dari Partai Buruh
Warakas merupakan salah satu daerah basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Meski Prabowo Subianto bukan calon presiden yang diusung PDIP pada Pilpres 2024, namun warga sekitar mendoakan yang terbaik bagi Prabowo dalam kepemimpinan Indonesia.
“Ketika kepala negara kita memimpin, kita berharap beliau berani memberantas korupsi, paling tidak korupsi bisa berkurang,” kata Suroso, salah satu warga.
Terpisah, Koordinator Nasional Kelompok Relawan Jokowi-Prabowo 8 (RJP), Wignjo Prasetyo mengatakan, agenda perayaan HUT ke-73 Prabowo sengaja digelar di tengah masyarakat Jakarta Utara karena tersebar di berbagai etnis.
“Peradaban manusia selalu datang dari sini karena dekat dengan laut dan bagian utara merupakan pintu gerbang perdagangan yang diperkirakan dimulai pada abad ke 4-5 SM,” jelas Wigyono.
Di sini para relawan dan warga sekitar menyiapkan dan menyantap 17 piring nasi tumbuk. Nasi 17 tumpeng ini merupakan bagian dari perayaan simbolis hari lahir Pranow Subiant pada 17 Oktober 2024.
“Nasi tumpeng kita makan bersama warga, masyarakat merayakan bersama dan mendoakan Pak Prabowo,” kata aktivis 98.
Acara tersebut dibesar-besarkan oleh dua RT setempat, dan sekitar 200-300 warga hadir pada hari Thanksgiving tersebut.
Sekadar informasi, Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta. Ayahnya adalah Sumitro Djohadikusumo, seorang ekonom Indonesia, dan ibunya adalah Dora Sigar.
Sedangkan kakeknya bernama Raden Mas Margono Djojohadikusumo, lahir pada tanggal 16 Mei 1894 dan pendiri Bank Negara Indonesia (mcr10/jpnn) Jangan lewatkan video terbaru :