saranginews.com, Jakarta – Di era digital saat ini, peran teknologi semakin penting di berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Inovasi yang berkembang pesat adalah penggunaan pembelajaran mendalam dalam penelitian kanker.
Baca Juga: Untag gandeng iSTTS wujudkan MBKM melalui inovasi deep learning dan bisnis
Pembelajaran mendalam adalah bagian dari kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan komputer mempelajari pola dari sejumlah besar data, seperti gambar medis atau data genom, untuk membuat prediksi atau keputusan yang akurat.
Dalam konteks penelitian kanker, teknologi ini memiliki potensi besar untuk mengubah diagnosis dan pengobatan pasien kanker menjadi lebih cepat dan akurat.
Baca Juga: Cegah Kanker Menyerang Anda Dengan Rutin Mengonsumsi 10 Makanan Ini
Menurut Tuali dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dan pafipctual.org, teknologi deep learning sudah mulai diterapkan di dunia medis untuk deteksi dini penyakit kanker.
PAFI Tual menjelaskan algoritma deep learning dapat memproses gambar medis seperti CT scan, MRI atau mammogram untuk mendeteksi tanda-tanda kanker yang tidak mudah terlihat oleh mata manusia.
Baca juga: Lestari Moerdijat: Deteksi dini kanker payudara harus terus dilakukan
Misalnya, dalam kasus kanker payudara, pembelajaran mendalam dapat mengidentifikasi pola yang mungkin terlewatkan oleh dokter, sehingga meningkatkan akurasi dalam mendeteksi tumor kecil yang tidak dapat terdeteksi melalui pemeriksaan manual.
Salah satu keunggulan utama teknologi deep learning adalah kemampuannya menganalisis data dalam jumlah besar dan menemukan pola yang sangat kompleks.
Dalam dunia kedokteran, hal ini memungkinkan pengobatan kanker yang lebih proaktif dengan diagnosis yang lebih cepat dan akurat.
Pembelajaran mendalam bekerja dengan melatih model komputer menggunakan kumpulan data yang sangat besar, seperti gambar radiologi atau catatan pasien, dan kemudian menggunakan model tersebut untuk mengidentifikasi pola bermakna yang menunjukkan kemungkinan kanker.
Semakin banyak data yang diproses, semakin pintar model tersebut dalam mengidentifikasi tanda-tanda kanker.
Manfaat teknologi pembelajaran mendalam dalam penelitian kanker sangat luas.
Salah satunya adalah mempercepat proses diagnosis yang bisa saja memakan waktu berhari-hari lebih awal.
Misalnya, dalam beberapa penelitian, pembelajaran mendalam terbukti mampu mempercepat pembacaan gambar mammogram sebesar 30%, membantu dokter mengambil keputusan lebih cepat dan akurat.
Selain itu, deep learning juga dapat mengurangi angka human error yang sangat penting dalam pengobatan kanker yang membutuhkan ketelitian tinggi.
Selain itu, teknologi ini tidak hanya membantu mendeteksi kanker, namun juga berpotensi membantu mengembangkan perawatan yang lebih personal.
Seiring dengan kemampuan menganalisis informasi genetik pasien, pembelajaran mendalam dapat digunakan untuk merancang rencana pengobatan yang lebih akurat dan efektif, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.
Hal ini membuka kemungkinan baru untuk pengobatan kanker yang lebih bertarget dan berbasis data.
Meskipun teknologi ini menjanjikan, terdapat tantangan dalam penerapannya, seperti kebutuhan akan data berkualitas tinggi dan tantangan dalam mengintegrasikan teknologi ini ke dalam praktik klinis sehari-hari.
Oleh karena itu, kolaborasi antara ahli teknologi, staf medis, dan peneliti sangat penting untuk memanfaatkan teknologi pembelajaran mendalam dalam penelitian dan pengobatan kanker dengan sebaik-baiknya.
Dengan terus berkembangnya teknologi pembelajaran mendalam, kita dapat berharap bahwa metode deteksi kanker yang baru, lebih efisien dan efektif akan tercipta lebih awal, sehingga meningkatkan peluang kesembuhan pasien dan mengurangi angka kematian akibat kanker. (jpnn)
Baca artikel lainnya… Lestari Moerdijat menyerukan peningkatan peran pemerintah kota dalam pencegahan kanker payudara