saranginews.com, JAKARTA – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Nomor Urut 1 Sulawesi Tengah (Sulteng) Abdul Karim Aljufri mempertanyakan nomor urut 1. Kandidat nomor 3 Rusdy Mastura (Cudy) tentang paradoks pertumbuhan ekonomi dan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah. Pilgub Sulteng 2024.
AKA, sapaan akrab calon Gubernur Ahmad Ali, merupakan ungkapan yang dipilih calon presiden Prabowo Subianto dalam bukunya “Paradoks Indonesia”.
Baca juga: Calon Gubernur Sulawesi Tengah Ahmad Ali berjanji akan menaikkan gaji guru honorer
Buku tersebut memuat pandangan strategis Prabowo tentang paradoks Indonesia yang sangat kaya, namun banyak masyarakat yang terus hidup dalam kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi Sulteng 10 persen, tapi sebaliknya pertumbuhan kemiskinan kita 11 persen. Pak Prabowo kutip kalau di Sulteng ada paradoks, apa itu pak? tanya Abdul Karim pada Cudy di Studio Metro TV Jakarta, Rabu (16/10).
BACA JUGA: Golkar: Perlengkapan Sekolah Gratis Dukung Program Pangan Gratis Ahmad Ali-AKA Prabowo
Pertanyaan AKA ditambahkan oleh Ahmad Ali. Menurut Ahmad Ali, dalam teori ekonomi, ketika pertumbuhan meningkat maka kemiskinan harus berkurang.
Artinya ada yang salah dengan tata kelola pembangunan di Sulteng. Bagaimana solusi pertumbuhan inklusif agar masyarakat Sulteng merasakan semuanya? Ahmad Ali tambah Cudy.
Baca juga: Gerindra dukung penuh sinergi Program Pendidikan Ahmad Ali-AKA dengan Prabowo
Menanggapi dua pertanyaan tersebut, Cudy langsung berdalih bahwa data Ahmad Ali dan AKA salah.
“Pertumbuhan ekonomi kita 11,71 persen, makanya saya minta data yang jelas agar bisa menjawab lebih jelas, kalau pertanyaannya salah, bagaimana saya menjawab Cudy?”.
Tanpa memberikan solusi, Cudy sepakat akan memberikan stimulus dan mengubah pola pikir Sulteng. Ia juga menyebutkan bahwa banyak orang Tiongkok yang bisa kaya dengan cepat.
Menurut Cudy, bukan hanya program buruknya saja, namun sikap mental masyarakat Sulteng harus diubah.
Menanggapi jawaban Cudy, Ahmad Ali langsung menegaskan teori ekonomi ideal yang akan diterapkan pada pertumbuhan ekonomi untuk mengurangi kemiskinan di Sulawesi Tengah.
Ia juga menegaskan, ke depan prioritas harus diberikan pada pertanian yang dilakukan oleh lebih dari 40 persen penduduk Sulteng.
“40 persen lebih penduduk Sulteng bekerja di sektor pertanian, ketika program pembangunan manusia menyentuhnya maka mereka akan berjalan dengan baik,” jawab Ahmad Ali.
Ahmad Ali juga menyinggung faktor-faktor yang dapat menimbulkan paradoks yang disebutkan AKA tentang pertumbuhan dan kemiskinan di Sulawesi Tengah. Ia pun melontarkan ketimpangan sektor pertambangan di Sulawesi Tengah.
“Saat ini mengapa muncul paradoks pertumbuhan di Sulteng? Karena kita bergantung pada satu sektor, yaitu sektor pertambangan, yang hanya dinikmati oleh masyarakat daerah tertentu,” kata Ahmad Ali.
Bagaimana pertumbuhan ekonomi dan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah?
Mengutip situs resmi Direktur Jenderal Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tengah, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2024 meningkat sebesar 10,49 persen di Sulteng.
Data tersebut resmi dipublikasikan Kanwil DJPb Sulawesi Tengah pada 31 Juli 2024.
Sedangkan terkait angka kemiskinan di Sulteng, mengutip website BPS Provinsi Sulteng, persentase penduduk miskin di Sulteng pada Maret 2024 sebesar 11,77 persen.
Data kemiskinan Sulteng Juli 2024 juga diterbitkan BPS Sulteng.
Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa apa yang disampaikan pasangan Ahmad Ali-AKA tentang kecepatan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah sekitar 10 persen, terkait dengan data resmi terbaru Kementerian Keuangan yang dirilis pada Juli 2024.
Sedangkan angka kemiskinan sekitar 11 persen mengacu pada data resmi BPS Sulawesi Tengah yang diterbitkan pada Juli 2024. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAGI… Kolaborasi Prabowo dan Ahmad Ali-AKA Solusi Tepat Atasi Anak Putus Sekolah di Sulteng