saranginews.com – CIREBON – Kepolisian Daerah Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat, bertindak menyikapi beredarnya video penganiayaan terhadap sejumlah orang yang dilakukan pemilik Restoran Padang di Cirebon.
Polisi telah berupaya menyelesaikan permasalahan yang ada.
BACA JUGA: Kasus Takut Guru Terhormat Supriyani, Bupati Meradang, Kondisi Bupati Sudarsono Berlanjut.
Menurut Kapolres Cirebon Kompol Sumarni, timnya telah berbicara dengan Persatuan Restoran Padang Cirebon (PRMPC) untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.
“Kami telah meminta klarifikasi dan dialog dengan PRMPC untuk memastikan tidak ada ancaman terhadap pedagang,” kata Kompol Sumarni di Cirebon, Rabu (30/10).
Baca juga: Jalan Force 45 Palembang Jadi Sasaran Vandalisme
Menurut dia, dalam rapat PRMPC, ia mengatakan hal itu bukan kasus pelecehan.
Namun ini sebagai upaya memperkenalkan kepada teman untuk bertanya mengapa harga menunya lebih murah dibandingkan restoran lain di Padang.
BACA JUGA: Timeline Guru Terhormat Supriyani Dituduh Penganiaya Anak Polisi hingga Dijebloskan ke Penjara
“PRMPC menjelaskan mereka hanya ingin bekerja sama dan menanyakan harga, tidak banyak,” ujarnya.
Polisi juga telah meminta PRMPC, lanjut Sumarni, untuk tidak melakukan tindakan apa pun yang meresahkan para pedagang.
Ia menekankan pentingnya memberikan kebebasan kepada pedagang untuk menentukan harga, terutama di masyarakat kecil.
“Kami menghimbau para pedagang untuk tetap mempunyai kebebasan dalam menetapkan harga sesuai kemampuan mereka, meskipun mereka membantu masyarakat kecil,” ujarnya.
Sementara itu, Konsultan PMPC Erlinus Tahar menyampaikan permintaan maaf dan penjelasan atas apa yang dilakukan PRMPC untuk menjaga konsistensi harga di kalangan perusahaan RM di Cirebon tanpa ada konteks rasa kekerasan, namun hanya penjelasan “Masalahnya tetap ada,” kata Erlinus. dan tidak berafiliasi dengan organisasi publik mana pun.
Terkait video yang diumumkannya, ia membenarkan bahwa video tersebut diunggah secara pribadi oleh anggota dan bukan merupakan pernyataan resmi PRMPC.
“Video yang viral tidak ada bedanya dengan kita, hanya ada yang mengambil video dan mengunggahnya ke akun pribadinya,” ujarnya.
Ia berharap dengan penjelasan tersebut masyarakat memahami tujuannya dalam menjaga kualitas dan keberlanjutan usaha RM Padang di Cirebon. (Antara/jpnn)
Baca artikel lainnya… Kisah Poison Sangga yang tayang di X diangkat menjadi film