saranginews.com – Jakarta – Sebuah lembaga pemikir terkemuka memperkirakan Indonesia akan menjadi negara maju dan ekonomi industri terbesar ke-4 pada tahun 2050, setelah China, India, dan Amerika Serikat (AS).
Saat ini, Indonesia menduduki peringkat ke-15 dunia dalam hal Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca Juga: Tantangan Perguruan Tinggi di Era AI, Universitas Panchasheela Siapkan Lulusan Lebih Baik
Tentu saja ramalan tersebut hanya dapat dicapai melalui kerja keras yang cerdas dan terencana. Antara lain dengan melaksanakan berbagai program untuk menciptakan ekonomi pengetahuan yang akan menjadi landasan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, kata Presiden. Wali Pendidikan dan Pembina Universitas Panchsheela (UP), Dr. (HC.)Ir. Siswono Yuto Husodo pada acara wisuda Universitas Panjazilla (UP) tahun akademik 2023/2024 yang bertemakan “A good university is a good future” di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (5/11).
Ia mengatakan, mustahil Indonesia menjadi negara maju jika struktur Indonesia tetap berbasis sumber daya alam seperti zaman kolonial, yang hanya menghasilkan bahan baku murah. Namun seharusnya negaralah yang memproduksi barang jadi yang dibutuhkan dunia, karena ada nilai tambah yang sangat besar.
Baca Juga: Keluarga Alumni Universitas Panchasheela Berbagi Berkah Ramadhan, Bagikan Paket Sembako Jelang Idul Fitri
Sektor manufaktur yang memproduksi barang jadi akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang kuat. Pencapaian hal tersebut bergantung pada peran generasi muda saat ini, termasuk para lulusan.
“Saya pribadi yakin, pada tahun 2045, tepatnya abad Republik Indonesia, negara yang kita cintai ini benar-benar akan mencapai kejayaannya dan menjadi negara maju yang penting di zona ekonomi global,” tegasnya.
Baca Juga: Menkes: Kualitas, Kesehatan dan Pendidikan 2 Kunci Indonesia Menjadi Negara Maju
Universitas Panchasheela (UP) berhasil meluluskan 1.486 lulusan program D3/S1/S2/S3 dan Apoteker. Acara diawali dengan pidato ilmiah oleh Prof. Renault Casali.
Dalam sambutannya, ekonom sekaligus praktisi bisnis ini menyampaikan bahwa negara yang lebih baik adalah hasil kerja sama antara belajar dan belajar. Hal ini juga menciptakan etos kerja yang beretika dalam pembangunan bangsa.
“Saat ini dunia 4.0 sedang menghadapi perang dunia yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang diciptakan oleh ilmu pengetahuan, yang mengubah banyak peran manusia, sekaligus mengatasi keterbatasan sumber daya,” kata Renault Casali.
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, kualitas hidup meningkat seiring dengan munculnya isu-isu baru terkait dunia hiper-nyata, seperti perundungan dan ketidakadilan, kesehatan mental, dan inflasi global. Hebatnya lagi, manusia mempunyai kemampuan mempersepsi dan berpikir, sehingga mampu terus melakukan penemuan-penemuan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
“Dunia sedang mengalami kekurangan lapangan kerja yang tidak bisa diatasi hanya dengan teknologi. Ini menjadi peluang bagi lulusan untuk berpartisipasi di kancah dunia asalkan memiliki etos kerja dan mau belajar,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UP Prof Marsudi Wayu Kisworo, IPU menyampaikan bahwa momen wisuda ini merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen Universitas Panchasheela terhadap kepercayaan orang tua dan masyarakat. Khususnya untuk mendidik dan menghasilkan lulusan yang mempunyai dedikasi, kemanusiaan, ilmu unggul serta nilai-nilai moral dan etika.
“Kami mendorong lulusan Universitas Panjasila menjadi pemimpin yang adaptif, produktif, inovatif dan berkontribusi dalam menghadapi tantangan kompleks menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
UP saat ini memiliki 34 orang Guru Besar dan menduduki peringkat ke-117 dari 3.842 perguruan tinggi di Indonesia dan peringkat ke-32 dari 145 kampus tetap di Indonesia. Peringkat 14 PTS dengan nilai SINTA tertinggi se-Indonesia tahun 2024.
Selain itu, 80 persen program studi di UP terakreditasi Unggul dan A serta bekerja sama dengan 192 mitra dalam negeri dan 23 mitra luar negeri.
Di bidang penelitian, UP mendapatkan berbagai hibah dan kompetisi seperti Dana Proposal Penelitian, Kedai Reka dari Kemendikbud dan tiga produk penelitian potensial di bawahnya.
Berdasarkan hasil survei Tracer selama tiga tahun terakhir, lulusan Panchsheela University College menunjukkan kemampuan kerja yang sangat baik, dengan 59% mendapatkan pekerjaan dalam waktu 6 bulan, dan meningkat menjadi 75% bagi lulusan baru.
“Jumlah ini mencerminkan daya saing dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta partisipasi aktif lulusan dalam ujian menunjukkan hubungan yang baik dengan almamater,” ujarnya.
Saat ini, sekitar 6,7% lulusan memilih jalur wirausaha, dan 7% melanjutkan studi, yang bercita-cita untuk terus mengembangkan keterampilan, menjadi generasi mandiri, dan berperan dalam pembangunan bangsa.
Lulusan diharapkan tidak hanya siap kerja, namun juga memiliki nilai-nilai Panchasheela seperti kejujuran, disiplin, empati dan tanggung jawab yang tercermin dalam sikap sehari-hari.
“Seperti yang dikatakan Immanuel Kant, moralitas lebih tinggi dari sekadar hasil materi,” tutup Profesor Marsudi. (esy/jpnn)