Direktur Erapol Ingatkan Kampanye Hitam seperti di Jateng Berpotensi Memecah Belah

saranginews.com – CEO Era Politik (Erapol) Indonesia Khafidlul Ulum mengatakan kampanye negatif atau hitam tidak boleh dilakukan oleh peserta kontes politik karena berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat.

“Propaganda hitam ya dilarang. Baik itu membuat berita bohong, maupun membuat berita kebencian antar komunitas,” kata Olum kepada awak media, dikutip Senin (2/9).

Baca juga: Massinton Goda KPK soal Gush Medan dan skandal jet pribadi yang melibatkan Kasang

Salah satu kampanye hitam yang muncul adalah upaya mengadu domba polisi dan santri saat menyambut pilkada di Jawa Tengah (Jateng).

– Misalnya, ada kasus konfrontasi antara santri dan polisi, seolah-olah polisi tidak menyukai santri di pesantren, kata Olum.

Baca Juga: Polda Jateng Usut Dugaan Bullying yang Dilakukan Dokter Anestesi PPDS Undip

Menurutnya, energi para pesaing politik harus dimanfaatkan untuk menyampaikan ide dan solusi kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat memilih berdasarkan pertimbangan yang tepat. 

“Kampanye hitamnya kan, akan terpecah dan tidak akan berpengaruh sekarang, akan memakan waktu yang lama. Kalau terus digoreng, akan mengkristal seperti ini kan, sehingga menjadi bibit tawuran, yang saling bertarung,” kata Olum. 

Baca juga: Ridwan Kamil Akan Lanjutkan Program Positif Era Anis Hingga Ahok di Jakarta

Pada Pilkada Jawa Tengah baru-baru ini, muncul kampanye negatif yang seolah-olah mengadu domba polisi dengan santri di sebuah pesantren. 

Sejumlah tagar dikumpulkan salah satu partai pesaing terkait kasus lama yang tidak terkait pilkada, seperti kasus penganiayaan Paklongan September 2023. 

Selain itu, belakangan muncul kampanye yang bernuansa polisi sengaja menyasar santri di salah satu pesantren dengan menembakkan gas air mata saat aksi unjuk rasa penolakan amandemen undang-undang pilkada di Semarang.

Kabid Humas Polda Jateng Kompol Paul Artento mengatakan, polisi tidak pernah sengaja menembakkan gas air mata karena alasan tertentu.

Penembakan gas air mata SOP-nya ketat, dan dari hasil penyelidikan internal semuanya SOP, ujarnya kepada awak media. (ast/jpnn) Jangan lewatkan video terakhir:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *