saranginews.com, JAKARTA – Calon Gubernur Nomor Urut 1 dan Wakil Gubernur Ridwan Kamil-Suwon (RIDO) memastikan program Kartu Ajaibnya memberikan banyak manfaat tambahan bagi penerima manfaat.
Menurut perwakilan RIDO Cheryl Tanzil, manfaat tambahan ini ditujukan untuk memperkuat manfaat yang sudah ada, bukan menghilangkannya.
BACA JUGA: Ratusan Ketua Dewan Taklim Pastikan Komunitasnya Memilih RIDO di Pilkada Jakarta
“Katanya kami (RIDO) akan menghapus peta yang ada? Saya bilang tidak, itu tidak benar! Sebaliknya, manfaatnya kita perbesar,” kata Sherrill saat memberikan gambaran misi dan tahap pendirian RIDO, Selasa (22/10) di Jakarta.
Cheryl mengungkapkan, kartu sakti RIDO nantinya akan diberi nama KAMU yang merupakan singkatan dari Jakarta Maju.
BACA JUGA: Relawan berharap program RIDO Treat bisa membantu pengendara ojek online
Total penerima manfaat KAMU berjumlah tujuh orang, sehingga dapat memudahkan penerima manfaat dalam menggunakan fasilitas umum dan bantuan sosial di Jakarta, seperti layanan kesehatan, pendidikan, dan transportasi umum.
Penerima bantuan ini adalah anak yatim piatu, kelompok penyandang disabilitas, anak sekolah, pelajar dari keluarga tidak mampu yang kuliah di perguruan tinggi, penerima layanan kesehatan, lansia, dan pegawai lembaga keagamaan seperti pegawai masjid.
BACA JUGA: Tanpa Modal, 200 Relawan Gerilyawan Berjuang Menangkan RIDO
Menurut Cheryl, dengan hadirnya KAMU, warga Jakarta tidak perlu lagi memiliki kartu sebanyak sekarang. Karena ANDA dapat menggabungkan beberapa manfaat bagi penerima manfaat sesuai dengan kriterianya masing-masing.
“Kartu ini mengikuti negara-negara maju. Jadi kalau ada nomor keamanan luar negeri hanya ada satu kartu, tapi diketahui itu kartu untuk lansia dan berhak mendapatkan keuntungan. Lebih mudahnya, jadi kartunya tidak terlalu banyak, tapi ada tujuh manfaatnya,” kata perempuan yang juga Ketua DPP PSI ini.
Cheryl tidak hanya meningkatkan target penerima manfaat, tapi juga memastikan mereka yang menerimanya bisa lebih tepat sasaran. Ia mencatat, saat ini banyak penerima layanan kartu yang tidak mengikuti rencana tersebut.
“Data kependudukan akan kami hapus karena berkaitan dengan siapa saja yang berhak menerima bantuan sosial bagi warga Jakarta,” pungkas Sherrill. (flo/jpnn) Pernahkah Anda melihat video terbaru berikut ini?