Survei ANS: Publik Terbantu dengan Kanal Kesehatan Kemenkes

saranginews.com JAKARTA – Ayaskara Nisita Synergy (ANS) merilis hasil kajian kemudahan akses informasi kesehatan yang diberikan pemerintah. Khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Survei dilakukan pada pertengahan September terhadap 2.984 responden di 38 provinsi di Indonesia. 

Baca juga: Kemenkes Sebut Ratusan Talenta Muda Indonesia Bersedia Kerja Kunjungi Pabrik Daewoong Smart

Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yang menyasar pengunjung platform media yang dikelola Kementerian Kesehatan.

Direktur Riset ANS Hanantyoko Dewanto mengatakan, indeks kepuasan masyarakat Kementerian Kesehatan terhadap pengelolaan informasi mencapai skor 89,72 pada skala 100. Sebaliknya ia menjelaskan masuk dalam kategori “sangat puas”. 

Baca juga: Kebijakan Kementerian Kesehatan tentang Kemasan Rokok Polos Tak Bermerek; Mengkritik RPMK

“Saat ini beberapa saluran komunikasi Kementerian Kesehatan yang tidak hanya cepat tetapi juga mudah diakses di berbagai perangkat banyak membantu masyarakat,” kata Hanantyoko Dewanto, Kamis (24/10).

Ia juga menjelaskan, 98,08 persen dari total responden mendapatkan informasi kesehatan dari media sosial.

Baca juga: Hentikan Penyakit Dalam Tanpa Pemberitahuan Pertanyaan PPDS Tentang Pendapat Kemenkes

Sumber informasi lainnya berasal dari iklan layanan masyarakat sebesar 52,93 persen dan website sebesar 50,34 persen, ujarnya.

Dijelaskannya, khusus untuk informasi yang dikelola Kementerian Kesehatan, website www.kemkes.go.id merupakan media terpopuler, dan 85,78 persen mengetahui dan mengunjungi website Kementerian Kesehatan.

Begitu pula di akun Instagram @kemenkes_ri sebesar 84,16 persen, @lifeatkemenkes sebesar 68,18 persen, Satu Sehat sebesar 67,35 persen, dan Channel Whatsapp Kementerian Kesehatan sebesar 64,56 persen.

Di antara saluran Kementerian Kesehatan yang paling banyak dikunjungi, Instagram menjadi saluran yang paling sering dikunjungi dengan 40,50 persen; 13,78 persen dari YouTube; 11,32 persen dari Tiktok; 10,07 persen dari Facebook dan 4,85 persen dari X.

Hanantyoko menjelaskan, masyarakat menggunakan saluran YouTube untuk informasi yang panjang dan mendalam, dibandingkan saluran Instagram dan TikTok untuk informasi singkat dan interaktif.

Survei tersebut juga menampilkan topik terkait pola hidup sehat, dengan gizi seimbang yang menjadi topik populer di kalangan masyarakat.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya merawat tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat.

“83,93 persen responden menilai pola hidup sehat adalah prioritas, dan 72,27 persen menekankan pentingnya gizi seimbang,” ujarnya.

Meski hasil surveinya sangat bagus, Hanantyoko menekankan perlunya meningkatkan pembaruan konten secara berkala dan mengatasi masalah kesehatan dengan lebih cepat. 

Dijelaskannya, Kementerian Kesehatan berharap dapat terus memperbarui informasi kesehatan yang bermanfaat karena semakin banyak masyarakat yang mengharapkan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat sesuai kebutuhan saat ini.

Ia mengatakan, kepuasan masyarakat terhadap pengelolaan informasi kesehatan masih tinggi, hal ini menunjukkan Kementerian Kesehatan dapat terus beradaptasi dengan perkembangan saat ini.

Tinggal bagaimana Kemenkes menghadirkan konten-konten terkini sesuai kebutuhan masyarakat, kata Hanantyoko (mcr8/jpnn).

Baca artikel lainnya… Petani tembakau desak Kementerian Kesehatan tangguhkan rancangan peraturan kesehatan dan kaji ulang PP 28/2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *