saranginews.com, SUKOHARJO – Wakil Menteri Tenaga Kerja Emmanuel Ebenezer Gerungan memastikan tidak ada PHK terhadap karyawan dan pekerja setelah Pengadilan Negeri Semarang menyatakan PT Sritex pailit pada Rabu (21 Oktober).
Penegasan tersebut disampaikan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Emmanuel Ebenezer atau akrab disapa Noel saat berkunjung ke pabrik raksasa tekstil Sritex di kawasan Sukaharyo, Jawa Tengah, Senin (28 Oktober).
BACA JUGA: Dinyatakan Bangkrut, Sritex Buka Suara Soal Keputusan Cabut Homologasi
Wamen Noel mengatakan kunjungannya ke Sritex merupakan wujud kehadiran pemerintah atau negara menyusul putusan pailit PN Semarang.
“Yang jelas pemerintah, negara hadir di lingkungan buruh atau pekerja. Pemerintah, negara hadir di lingkungan pengusaha, khususnya Pak Ivan (CEO Sritex). Jangan khawatir dan jangan khawatir. jangan khawatir,” tegas Wakil Menteri Noel.
BACA JUGA: Agus Gumiwang: Pemerintah Prioritaskan Penyelamatan Pekerja Sritex
Wakil Menteri Tenaga Kerja Noel menegaskan, pemerintah tidak akan membiarkan industri TPT seperti Sritex mengalami stagnasi karena tidak boleh ada industri TPT yang mati.
Karena itu, pemerintah bergerak cepat melalui Kementerian Tenaga Kerja mengunjungi Sritex yang sempat dinyatakan pailit.
BACA JUGA: Pekerja PT Sritex yakin Ganjar bisa membuat industri maju dan maju
“Pada akhirnya, pekerjaan adalah hak dasar yang harus dipenuhi dan negara tidak bisa mengabaikan masalah ini,” ujarnya.
Noel mengaku bangga dengan sikap patriotik dan optimistis seluruh karyawan dan perusahaan Sritex yang menyebut PHK merupakan hal yang tabu.
“Dari luar PHK merupakan sebuah momok atau monster yang mengerikan bagi para pekerja, namun bagi pekerja Sritex, PHK adalah sebuah hal yang tabu. Saya sangat senang mendengarnya,” tuturnya.
Para pekerja menangis saat pidato terakhir Wakil Menteri Tenaga Kerja Noel, yang mengatakan tidak akan ada hari libur bagi karyawan atau pekerja.
“Saya jamin pekerja PT Sritex tidak akan dipecat. Hal itu disetujui oleh pihak manajemen Ivan Setyavan Lukmint selaku pemilik PT Sritex,” kata Wakil Menteri Sumber Daya Manusia Noel.
CEO Sritex Ivan Setiavan Lukminto mengatakan efisiensi perusahaan didasarkan pada keputusan bisnis (belum ada pembeli di pasar) dan bukan pada kebangkrutan perusahaan.
“Tujuan kami ke depan tetap melanjutkan aktivitas, kami tidak akan menutup pabrik ini. Karena melihat kondisi operasional dan finansial dalam dua tahun terakhir juga sudah ada perbaikan,” kata Ivan Setvan.
Di akhir rapat umum, para buruh meneriakkan “Hidup Presiden Prabov.” Terima kasih Pak Prabova,” gaungnya di seluruh pabrik PT Sritex. (tandai/JPY)