saranginews.com, JAKARTA – Indonesia darurat kekerasan seksual, saran Komisioner Calvin saat orasi ilmiah
33 Sespimti Sespimti Polda, Kombes Jean Calvin Simanjuntak, mahasiswa memberikan orasi ilmiah di gedung Oetaryo Sespim Lemdiklat Polri.
Baca Juga: Irjen Abdul Karim Klaim Pengamanan Demonstrasi Sesuai SOP, Kompolnas Minta Polisi Lakukan Asesmen
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan terkait edukasi kepada Dikrig Sespimati Polari Polda 33 dan Sispimen Polri 64 Dikrig Polri Tahun Anggaran 2024.
Bertajuk “Strategi Pencegahan Kekerasan Seksual” yang diberikan oleh Jean-Calvin Semangentac, kegiatan orasi ilmiah ini diikuti oleh seluruh mahasiswa 33 Polsek Sespimati Polari Dekrig dan 64 Sespimen Polari Dekrig.
Baca Juga: Ini Strategi Polri Sukses Gelar KTT IAF Kedua di Bali
Irjen Pol Kasipim Limdikalat Krishnananda Devlakasana dalam sambutannya mengatakan, pemimpin adalah orang-orang yang semangat, berani, dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, sesuai dengan judul kegiatan hari ini, mari kita bersama-sama melindungi dan memberantas segala bentuk tindak pidana. Khususnya kejahatan seksual yang masih banyak terjadi di sekitar kita, ujarnya, Kamis (29/8). dalam pernyataan yang diterima. ).
Baca Juga: Istri Wirral Polisi Brigadir Putri Sekita Jadi Sorotan Soal Kesopanan, Tanggapan Devomas Pollari
Kekerasan seksual merupakan permasalahan kompleks yang melibatkan aspek hukum, kesehatan, psikologis, dan sosial yang berdampak luas terhadap kehidupan dan penghidupan.
Sementara itu, Calvin mengatakan Indonesia saat ini sedang mengalami darurat kekerasan seksual.
“Jumlah kasus pemerkosaan akan meningkat sebesar 14,02 persen pada tahun 2023. Dan kelompok rentan yang menjadi sasaran adalah lansia, anak-anak, masyarakat miskin, ibu hamil, penyandang disabilitas dan perempuan,” kata Calvin.
Oleh karena itu, ada beberapa rekomendasi yang disampaikan Calvin Semanjantak, seperti pembentukan Tim Persatuan Kekerasan Seksual di Indonesia (AKSI), pembentukan SKB untuk penegakan hukum TPKS, perlindungan dan rehabilitasi korban TPKS, serta pembentukan SKB. membuat monitor terintegrasi. dan Sistem Pelayanan (IMSS).
Selain itu, Kelvin juga menyampaikan bahwa seluruh siswa menghasilkan 43.641 produk dan kegiatan literasi.
Produk dan kegiatan literasi terutama pada bidang moralitas, etika dan spiritualitas, seni dan budaya, olah raga dan pengabdian masyarakat.
Kedua dalam bidang akademik, seperti quotes, esai, artikel dan jurnal, konten edukasi, video dan vlog kreatif, peluncuran resensi buku, dialog nasional, podcast dan talkshow, debat akademik, memonopoli branding leader, FGD dan seminar sekolah, branding leader dan expo leader, literasi corner, pembuatan e-book, pengelolaan media dan pembuatan aplikasi literasi. (Coklat/jpnn)
Baca artikel lainnya… Lemkapi puji terselenggaranya acara penghargaan berkedok perubahan di Polri