saranginews.com, JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI Lita Machfud Arifin menegaskan akan memperjuangkan masa depan guru yang disegani.
Hal itu diungkapkannya usai dicalonkan Fraksi NasDem untuk duduk di Komisi X yang membidangi Pendidikan, Olahraga, dan Penelitian. Mitra tersebut adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Badan Statistik Tengah.
BACA: Guru Supriyani Minta Dana Perdamaian Rp 50 Juta, Kepala Desa Ungkap Sejarah, Oalah
“Tentunya saya siap dikirim kemana saja, saya akan berusaha bekerja sesuai misi dan sistem,” kata Lita, China (24/10).
Lita mengaku akan berusaha semaksimal mungkin membantu Komisi X mengkaji rencana pemerintah.
BACA JUGA: Surat PGRI tentang Guru Terhormat Supriyani Bikin KPAD Khawatir
Dalam bidang pendidikan, Lita berkepentingan untuk mengidentifikasi masalah kekurangan guru dan mendistribusikannya secara merata. Ia juga mengatakan, uang yang diterima para pelatih, terutama yang mendapat penghargaan, tidak sebanding dengan kerja keras yang mereka lakukan.
“Saya akan coba lihat sampai tuntas belum tuntasnya status guru terhormat,” kata Ketua DPW NasDem Jatim itu.
BACA: Mediasi Gagal, Jaksa Minta Yang Mulia Supriyani Masuk Ruangan
Selain itu, Lita juga bersedia mengecek program makan siang gratis untuk mahasiswa. Program Presiden Prabowo bertujuan untuk meningkatkan gizi anak sekolah.
“Kesetaraan dan kesehatan guru akan kita pastikan tercapai. Gizi siswa sekolah juga harus tercukupi. Kita berharap kesehatan dan mutu pendidikan di Indonesia bisa meningkat,” ujarnya.
Lita menambahkan, pasca pelantikan presiden, wakil presiden, dan para menterinya, harapan masyarakat memang besar. Harapan tersebut disampaikan oleh perwakilan mereka di DPR RI.
Kita semua sudah mendengar pidato pertama Presiden Prabowo tentang berdiri bersama generasi muda. Saya harap ini dilakukan dengan baik, kata Lita.
Selain itu, Lita menegaskan, pemerintahan baru diharapkan membawa perubahan besar, terutama pertumbuhan ekonomi. Ada juga perbedaan besar antara pendapatan dan akses terhadap sumber daya keuangan.
“Untuk itu perlu dibuat undang-undang yang mendukung pembangunan ekonomi negara dan mengurangi konflik antar kelompok ekonomi di masyarakat,” tegas Lita. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAGI… Majelis MUI mengimbau warga yang merawat guru terhormat Supriyani tetap tenang