saranginews.com, JAKARTA – PT Rekayasa Industri (Rekind) yang dikenal sebagai “Perusahaan EPC Merah Putih” semakin memperkuat posisinya di sektor Engineering, Procurement and Construction (EPC) melalui upaya kolaborasi yang lebih kuat dengan berbagai universitas di Indonesia.
Langkah ini diambil untuk menjawab tantangan industri yang semakin kompleks dan dinamis dengan inovasi terkini yang berorientasi pada penelitian.
BACA JUGA: Kembalikan Komisi: Perusahaan EPC Berperan Tingkatkan Penggunaan TKDN
Presiden Rekind, Triyani Utamininsih, menegaskan kerja sama dengan perguruan tinggi, khususnya di bidang riset dan inovasi, berperan strategis dalam mengembangkan solusi inovatif yang sejalan dengan kebutuhan industri.
“Kami yakin langkah ini akan memperkuat posisi Rekind di tengah persaingan bisnis EPC yang semakin ketat,” kata Triyani Utaminingsih dalam keterangannya, Selasa (29/10).
BACA JUGA: Rekind Kembangkan Pabrik Ubah Limbah Sawit Menjadi Bahan Kimia dan Energi Terbarukan
Sorotan sinergi ini salah satunya terjadi pada pertengahan Oktober 2024, saat Rekind diundang menjadi juri di ajang ECODAYS yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) di Solo, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Rekind Raih Penghargaan Desain Terbaik di Hexagon Elite Awards 2023
Rekind dipilih karena reputasinya yang mampu menghubungkan inovasi penelitian mahasiswa dengan kebutuhan di lapangan.
Kegiatan ECODAYS yang dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia UNS bertujuan untuk mengembangkan produk inovasi melalui berbagai kompetisi, olimpiade, seminar nasional dan pameran mengenai Eco-SMART Chemical Engineering.
Forum ini memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk menuangkan ide-ide kreatifnya dalam bentuk karya yang tidak hanya bermanfaat tetapi juga dapat diterapkan dalam urusan masyarakat.
Kompetisi di ECODAYS terdiri dari dua kategori utama yaitu IDECHETS (International Design Competition for Science and Engineering Students) dan ICHEDECE (Indonesian Chemical Reaction Vehicle Development Competition).
Pada kompetisi IDECHETS, tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih juara pertama dengan karya “Konversi bioslurry sapi menjadi polihidroksialkanoat (PHA) untuk pengurangan gas rumah kaca dan sampah plastik secara berkelanjutan”, disusul oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) . ) dan UNS di posisi kedua dan ketiga.
Penghargaan khusus pada kategori presentasi terbaik dan poster terbaik juga diberikan kepada ITB dan UNS, dengan UNS menjadi juara pada kompetisi ICHEDECE, disusul Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Itenas Bandung.
Triyani Utaminingsih menekankan kolaborasi antara industri dan akademisi menjadi kunci untuk menghasilkan solusi inovatif yang relevan.
Dijelaskannya, keikutsertaan dalam ECODAYS merupakan komitmen Rekind untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, untuk memastikan ide-ide yang dihasilkan dapat diimplementasikan di dunia nyata.
“Kami juga berusaha memberikan pengarahan dan pengarahan kepada mahasiswa agar ide-idenya benar-benar bisa terealisasi,” jelas perempuan yang akrab disapa Yani ini.
Ke depan, Rekind berencana untuk lebih banyak berkolaborasi dengan berbagai kampus dan institut untuk meningkatkan pengembangan ide-ide inovatif.
Melalui sinergi ini, diharapkan inovasi riset dapat diwujudkan menjadi produk yang siap dipasarkan, sehingga berdampak positif tidak hanya pada industri tetapi masyarakat secara umum.
Yani mengatakan melalui langkah strategis tersebut, Rekind menunjukkan komitmennya untuk menjadi motor penggerak inovasi di Indonesia, serta berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
“Kegiatan seperti ECODAYS merupakan wujud nyata dedikasi Rekind dalam mendukung generasi muda dan menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan antara dunia industri dan pendidikan,” tambah Yani.
Menurutnya, melalui kerja sama yang sinergis ini, Indonesia akan menghasilkan lebih banyak inovasi yang mampu bersaing di pasar global dan menghadapi solusi permasalahan industri yang lebih kompleks dan berkelanjutan.
“Rekind berkomitmen tidak hanya menghasilkan proyek berkualitas di sektor EPC, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi yang relevan dan aplikatif,” ujarnya. (mrk/jpnn)