saranginews.com, KOTA BEKASI – Panel Survei Indonesia (PSI) telah menyelesaikan survei untuk menilai peta kekuatan memilih warga Kota Bekasi menjelang Pilkada 2024.
Survei ini melibatkan 1.400 responden yang berdomisili di Kota Bekasi untuk mengetahui preferensi mereka terhadap tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang akan mencalonkan diri.
BACA JUGA: Riset TBRC: Tri Adhianto-Harris Bobihoe Dekati Dua Saingannya di Pilwalkot Bekasi
Hasil jajak pendapat LSI menunjukkan pasangan calon no. Urutan ketiga, Tri Adhianto dan Harris Bobihoe, memimpin dengan perolehan suara tertinggi pada simulasi pertanyaan terbuka yakni 42,2%.
“Pasangan ini berhasil meraih elektabilitas yang signifikan di mata responden,” kata Direktur Eksekutif Panel Riset Indonesia Mahendra Zaini, Rabu (23/10).
BACA JUGA: Tri Adhianto Gercep mengunjungi lokasi banjir usai mendapat tips di media sosial
Di posisi kedua, calon nomor urut satu Heri Koswara dan Sholihin memperoleh suara 30,7 persen, kata Zaini.
Sementara pasangan nomor urut 2 Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni hanya memperoleh 2,9% suara.
BACA JUGA: Pengamat memuji visi transportasi perkotaan Tri Adhianto
Dalam simulasi pemungutan suara, peserta diminta menjawab pertanyaan penting berikut: “Calon mana yang akan mereka pilih ketika sudah sampai di TPS dan masuk ke bilik suara?”
Hasilnya, Tri Adhianto dan Harris Bobihoe memperoleh 53,8% suara.
Kemudian Heri Koswara dan Sholihin memperoleh 37,2% suara, sedangkan Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni hanya memperoleh 4,7%.
Survei LSI juga mengungkap banyak temuan menarik.
Evaluasi masyarakat terhadap kinerja Tri Adhianto baik sebagai mantan wakil wali kota maupun wali kota Bekasi menunjukkan tren positif.
“78,4% responden merespons positif kinerjanya, yang jelas merupakan keuntungan politik bagi duo Tri Adhianto dan Harris Bobihoe,” kata Zaini.
Terkait hal itu, lanjut Zaini, hasil survei menunjukkan kiprah Tri Adhianto dalam menciptakan kerukunan umat beragama, meningkatkan layanan kesehatan, pendidikan, dan kualitas pelayanan publik dinilai sebagai sebuah prestasi yang diapresiasi oleh masyarakat Kota Bekasi.
Oleh karena itu, Zaini menilai hal tersebut menjadi dasar yang kuat bagi pencalonannya.
Ia mengatakan, ada berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pasangan calon kepala daerah pada Pilkada 2024, antara lain popularitas, bakat, akseptabilitas, dan tingkat elektabilitas.
Dari keempat faktor tersebut, Tri Adhianto dan Harris Bobihoe menunjukkan keunggulan signifikan dibandingkan dua paslon lainnya.
Popularitas pasangan ini mencapai 84,5%, di urutan terakhir Heri Koswara dan Sholihin dengan 52,8%, serta Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni dengan 29,2%.
Dari segi penerimaan publik, pasangan Tri Adhianto dan Harris Bobihoe juga mendominasi dengan 87,9%. Pasangan Heri Koswara dan Sholihin di urutan kedua dengan 50,1%, sedangkan pasangan Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni hanya mendapat 20,3% “ “selesai.” katanya. .
Zaini mengatakan, survei ini juga menunjukkan tingkat partisipasi politik warga Kota Bekasi relatif tinggi, dimana sebanyak 82,1% responden menyatakan akan memilih pada hari pemilu.
Selain itu, 80,1% responden mengetahui akan adanya Pilkada Kota Bekasi yang mencerminkan kesadaran politik yang baik di kalangan warga, kata Zaini.
Survei ini juga mencatat penilaian terhadap kinerja Tri Adhianto sebagai wakil wali kota dan petahana Wali Kota Bekasi.
“Survei menunjukkan bahwa 48,5% menyatakan kinerja sangat baik atau baik, 11,2% menyatakan kurang baik, dan 2,6% responden tidak tahu atau tidak tahu menjawab,” kata Zaini.
Zaini mengumumkan pemeriksaan akan dimulai pada 11 hingga 19 Oktober 2024.
Survei ini ditujukan kepada penduduk Kota Bekasi yang saat ini berhak memilih, yaitu mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah pada saat survei.
Pengambilan sampel menggunakan metode multi stage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.400 peserta.
Omong-omong, margin kesalahan untuk ukuran sampel ini adalah sekitar 2,62% pada tingkat kepercayaan 95%.
“Untuk menjamin keakuratan dan kualitas data yang diperoleh, dilakukan wawancara tatap muka terhadap peserta terpilih oleh pewawancara terlatih,” jelasnya.
Menurut pengamat politik dan ekonomi Dedi Rohman, penilaian terhadap kinerja Tri Adhianto sebagai wakil wali kota dan wali kota Bekasi didasarkan pada data atau fakta nyata.
Dikatakannya, “Selama kepemimpinan Tri Adhianto, banyak hasil positif yang dicapai, mulai dari indeks pembangunan manusia, penurunan angka kemiskinan, peningkatan infrastruktur pendidikan dan kesehatan.” katanya.
Dedi mencatat, IPM Kota Bekasi meningkat menjadi 83,06 poin, sedangkan pertumbuhan ekonomi pasca Covid 19 meningkat menjadi 4,96%.
Selanjutnya pada Januari-Desember 2023, inflasi turun menjadi 3,14% dan tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2023 turun menjadi 7,90%.
“Selanjutnya angka kemiskinan turun menjadi 4,10%, dan pada tahun 2023 terdapat 315 SD dan 62 SMPN di Kota Bekasi. Selanjutnya, target pada tahun 2026 setiap kecamatan memiliki satu gedung SMPN di RSUD Kota Bekasi, dan tingkat keberhasilan universal health coverage (UHC) di 53 puskesmas sudah mencapai 100%,” ujarnya.
Tak hanya itu, kata Dedi, Kota Bekasi telah berkembang pesat dengan berbagai pembangunan infrastruktur yang memudahkan mobilitas warganya.
Oleh karena itu, lanjutnya, hasil survei ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai dinamika politik di Kota Bekasi menjelang Pilkada 2024 dan dapat menjadi bahan pertimbangan seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemilu. (mar1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAGI… Tri Adhianto punya solusi jitu atas kontroversi pengemudi angkutan umum di Bekasi