saranginews.com – PSSI mengambil sikap tegas menanggapi pernyataan Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) yang meminta laga leg kedua melawan Indonesia pada 25 Maret 2025 dimainkan di stadion netral.
BFA ingin pertandingan dengan Skuad Garuda tidak dimainkan di Indonesia. Untuk tujuan keamanan
BACA: Imbang Arab Saudi-Bahrain Untungkan Tim Indonesia?
Kekhawatiran BFA muncul usai laga pertama Bahrain melawan Indonesia. Pada 10 Oktober, pertandingan berakhir dengan hasil imbang 2:2.
Saat itu, wasit yang bertugas, Ahmed Al Kaf, mengambil beberapa keputusan kontroversial yang menguntungkan Bahrain.
BACA LEBIH BANYAK: Gatot mengatakan pemerintah akan berhati-hati menyikapi kontroversi pertandingan Bahrain-Indonesia
Lebih penting lagi, wasit memperpanjang waktu tambahan dari 6 menit menjadi 9 menit.
Keputusan tersebut memicu kemarahan netizen Indonesia yang menyerang akun media sosial BFA dan para pemain Bahrain.
BACA: Laga Indonesia Vs Bahrain, RIDO Janji Bangun Stadion Kandang JIS Persija
PSSI melalui Anggota Komite Eksekutif (Exco) Arya Sinulina dengan tegas menyatakan kesediaannya menjamin keamanan Bahrain selama berada di Indonesia.
Araya pun ingin pertandingan tetap dilanjutkan di Jakarta. agar adil karena pertandingan pertama akan dimainkan di Bahrain.
“Kami akan menulis surat kepada AFC agar pertandingan ini adil. Laga ini seharusnya dimainkan di Jakarta. Karena itu di Bahrain sebelum pertandingan.”
Kedua, kami ingin menginformasikan bahwa kami akan menjamin keamanan dan kenyamanan para tamu kami, sama seperti di Bahrain, kata Ari dalam keterangan resmi.
Selain itu, Araya menjelaskan, warga Bahrain tidak perlu khawatir saat berkunjung ke Jakarta. Karena masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang ramah.
“Kami membuktikan bahwa kami melakukan Piala Dunia U-17 dan itu berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Laga Indonesia vs Bahrain 25 Maret 2025 di Gelora Bung Karno, Senayan, Stadion Utama Jakarta (mcr15/jpnn)