saranginews.com, SEMARANG – Keluarga dr Aulia Risma Lestari, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, mengalami intimidasi agar tidak membawa kasus kematian korban ke jalur hukum. Bidang Misyal Achmad, pengacara keluarga dr Aulia Risma, mengatakan intimidasi dilakukan banyak pihak. Namun, dia tidak menyebutkannya karena alasan privasi. “Banyak dari semua pihak saya tidak ngomong langsung. Saya tidak bisa buka dulu, kita harus jaga keselamatannya,” kata Misyal saat dikonfirmasi saranginews.com. , Jumat (6/9) Dengan intimidasi yang terus berlanjut tersebut, pihak keluarga akhirnya teryakinkan untuk melaporkan meninggalnya dokter Aulia Risma ke Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng). Termasuk pelecehan, pemerasan, dan intimidasi terhadap korban saat PPDS Anestesiologi Fakultas Kedokteran (FK) Undip Semarang. “Mereka tidak berani. Kami sedang mencari cara agar mereka berani mengungkapkannya,” kata kasus ini, pihaknya mengajukan permohonan perlindungan keluarga korban dan saksi ke Badan Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), pihaknya juga meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian. dan Teknologi (Kemendikbudristek) pindahkan tempat pendidikan bagi para saksi atau korban pencabulan lainnya agar bisa memberikan kesaksian secara leluasa “Semuanya, kami mengurus permohonan ke LPSK untuk para korban. Begitu mereka mau mendaftarkan kami, pindahkan ke tempat lain .Kami akan memberikan beasiswa, jadi yang ingin kami sampaikan adalah agar mereka yang mendaftar tenang dan tidak kembali ke sana,” ujarnya. Ia sangat prihatin dan menyayangkan budaya pelecehan yang dilakukan orang-orang cerdas dan terpelajar. lakukan. “Yang membuat saya khawatir adalah orang-orang cerdas yang melakukannya. Mereka harus stabil secara mental. Harus ada perlindungan untuk. korban, katanya. (mcr5/jpnn)
BACA JUGA: Berpakaian Hitam, Mahasiswa dan Dokter Tindak Sanksi Dekan FC Undipo
BACA ARTIKEL LAINNYA… Dekan FK Undip kaget setelah magang di RS Kariadi dibatalkan
