saranginews.com, PEKANBARU – Setiap perempuan Indonesia harus memutuskan untuk memperjuangkan kesetaraan gender. Persoalan ini harus dikedepankan terhadap sejarah dominasi laki-laki di dunia industri.
Hal itu diungkapkan seniman Prili Latukonsina dalam sesi diskusi informatif yang dimulai oleh Renjana Sita Srikandi.
BACA LEBIH BANYAK: Berkomitmen pemberdayaan perempuan, Meileen Thenardi raih Woman Empower Woman Award 2024
Tugas kita fokus pada target, kata Prilly dalam keterangannya, Kamis (29/8).
Pameran Prilly digelar sebagai potret perempuan bersama potret lainnya. Seperti Tasya Farasya, Titi Kamal, dll. Reiza Brotaasmora.
BACA JUGA: Tersangka ODGJ Bunuh Wanita yang Baru Pulang dari Peternakan di Sukabumi
Dalam kesempatan tersebut, Prili menekankan pentingnya kerja sama yang dilakukan oleh perempuan. Kekuatan yang dimaksud adalah bahu.
Prilly mengatakan, gerakan itu perlu dilakukan agar perempuan bisa saling mendukung. Apalagi menjadi perempuan perkasa di Indonesia penuh dengan permasalahan.
BACA JUGA: Pengawas: Bupati Nina Agustino Pemimpin yang Kuat
Kritik adalah resiko menjadi wanita kuat, kata Prilly.
Proses diskusi yang digagas Renjana Sitra Srikandi ini merupakan acara Festival Pemberdayaan Perempuan Akbar Pekanbaru.
Acara ini dihadiri ribuan pengunjung dari berbagai daerah seperti Pekanbaru, Padang, Medan, Palembang dan Lampung. Rencananya layanan serupa juga akan tersedia di Bandung, Makassar, Medan, dan Bali. (tan/JPNN)
BACA JUGA… Garnita dan Prokes NasDem Siap Perjuangkan Keterwakilan Perempuan
