Warga Kulon Progo Diimbau Tak Bakar Sampah Untuk Cegah Kebakaran

saranginews.com, KULON PROGO – Kepolisian Resor Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, mengimbau masyarakat setempat tidak membuang puntung rokok sembarangan untuk mencegah terjadinya kebakaran sampah di lahan terbuka atau memprediksi kondisi kebakaran hutan.

Kebakaran melanda lahan seluas tiga hektare di Padukuhan Wonobroto dan Kaliwiru, Desa Sentolo pada Rabu (4/9) malam.

Baca Juga: Polda Jambi tangkap 8 orang terkait karhutla dalam dua pekan

Kapolsek Sentolo Julianta Kusnadi mengatakan, kebakaran terjadi di pekarangan jati milik warga di perbatasan Padukuhan Kaliwiru dan Padukuhan Wonobroto pada Rabu (4/9) sekitar pukul 18.00 WIB.

“Itu merupakan lahan yang ditanami pohon jati di halaman batas milik warga Padukuhan Kaliwiru RT 19 dan Padukuhan Wonobroto Desa Tuxono. Kami mohon tidak membuang sampah sembarangan atau membuang kotak rokok sembarangan,” kata Julianta Kusnadi.

Baca Juga: DKI gandeng MUI Le Minerale salurkan 2.600 galon air mineral kepada korban kebakaran hutan Manggar.

Kondisi lingkungan yang kering dan angin kencang akan mempercepat penyebaran kebakaran lahan, ia memperingatkan.

“Hilangnya lahan jati seluas 3 hektare yang dibagikan kepada 10 warga masih dihitung,” ujarnya.

Baca juga: BMKG Ingatkan Kemungkinan Karhutla di Kaltim, Irwan Fecho: Perubahan Cuaca Bila Perlu.

Berdasarkan keterangan saksi mata, Julianta mengatakan warga melihat api membara yang berasal dari tanah di selatan Padukuhan Kaliwiru yang diduga milik Paigun, kemudian terbakar dan menyebar ke utara.

Selanjutnya warga Padukuhan Kaliwiru dan Padukuhan Wonobroto keluar untuk memadamkan api. Beberapa menit kemudian, lima mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Api berhasil dipadamkan pada pukul 20.15.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, relawan dan seluruh petugas atas kerja sama dan bahu membahu memadamkan api,” ujarnya.

Selain itu, kata Julianta, kemungkinan kebakaran terjadi karena warga yang membuang puntung rokok.

“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama BPBD Kulon Progo Taufik Prihadi mengimbau masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan akibat meningkatnya kejadian kebakaran hutan di musim kemarau.

Telah terjadi kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia dalam dua tahun terakhir. “Pembakaran sampah tanpa pengawasan adalah hal yang paling sering terjadi.

Menurut Taufik, ada beberapa Kapanewon (kecamatan) rawan kebakaran seperti Kokap, Lenda, Sentolo, dan Kalibawang. Wilayah ini rentan terhadap kondisi lahan kering.

Masyarakat diyakini harus berhati-hati dan waspada saat menggunakan api saat musim kemarau, terutama saat membakar sampah.

“Kami siap 24/7 melalui personel Angkatan Laut dan Pemadam Kebakaran (Damkar),” kata Tawfiq. (antara/jpnn)

Baca artikel lainnya… Bank DKI salurkan bantuan kepada korban kebakaran Mangara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *