Pertamina International Shipping jadi Pelopor Penggunaan Kapal Dual-fuel

saranginews.com, XAKARTA – PT Pertamina International Shipping (PIS) semakin memperkuat komitmennya untuk mencapai nihil emisi dengan tujuan menurunkan emisi CO2 sebesar 978 kiloton pada tahun 2030.

Salah satu langkah utama untuk mencapai hal tersebut adalah penambahan armada baru dengan teknologi bahan bakar ganda dan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan yang ramah lingkungan.

BACA JUGA: Kapal internasional Pertamina bantu bersihkan 14 ton sampah di Sungai Chiliwung

Tujuan tersebut diungkapkan Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Sukhendra pada forum Gastech 2024 yang digelar di Texas, AS.

Tujuan dekarbonisasi jangka panjang ini sejalan dengan rencana untuk mencapai nol emisi pada tahun 2050.

BACA JUGA: Dukung program 3 juta rumah di pemerintahan baru, BTN siapkan strategi

Langkah ini sejalan dengan rencana ambisius Organisasi Maritim Internasional (IMO) dan Perjanjian Paris mengenai perubahan iklim.

Sasaran nol emisi ini menempatkan perusahaan 10 tahun lebih cepat dari sasaran tahun 2060 yang ditetapkan pemerintah Republik Indonesia.

BACA JUGA: SIG dan Pelindo perkuat sinergi operasional logistik

“Kami menyadari bahwa industri pelayaran merupakan kontributor utama emisi karbon global, khususnya dari bahan bakar kapal. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif tersebut dengan menerapkan inovasi dan teknologi terkini, termasuk adopsi bahan bakar ramah lingkungan seperti LPG. LNG dan amonia,” kata Eka.

Lebih dari 50% kapal yang dioperasikan oleh PIS kini dapat menggunakan biofuel atau bahan bakar ramah lingkungan.

PIS juga merupakan pionir dalam penggunaan kapal tanker berbahan bakar ganda, dengan 6 kapal di armada PIS menggunakan LPG dan LNG sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan.

Sebanyak 40 kapal dalam armada PIS dilengkapi dengan perangkat penghemat energi yang mampu meningkatkan penghematan bahan bakar kapal sebesar 3-20 persen.

Selain itu, PIS juga menerapkan batasan tenaga mesin yang komprehensif dan cruise control untuk mengurangi emisi.

Eka menambahkan, armada PIS mendapatkan sertifikat internasional sebagai bukti kualitas dan standar tinggi PIS dalam penerapan kebijakan keberlanjutan, baik dari sisi bisnis maupun operasional.

“Lebih dari 30% armada kami juga telah memperoleh sertifikat EEXI (Ship Energy Efficiency Index) dan CII (Carbon Intensity Indicator) sesuai aturan dan regulasi IMO. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen PIS untuk berkontribusi terhadap keberlanjutan dan mengurangi dampak lingkungan di masa depan. mencerminkan pengiriman,” kata Eka.

Global Head of LNG Fearnleys, Per Christian Fett, mengatakan pentingnya regulasi bagi pelaku industri untuk mendorong inovasi penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.

Hal ini penting untuk mempercepat transisi menuju solusi yang lebih berkelanjutan terhadap tantangan perubahan iklim yang semakin meningkat.

“Banyak teknologi baru memerlukan investasi awal yang signifikan serta penelitian dan pengembangan (R&D) yang ekstensif. “Dukungan dalam bentuk hibah atau bantuan pemerintah sangat penting untuk memudahkan perusahaan beralih ke solusi yang efisien dan ramah lingkungan,” kata Christian.

Sebagai sumber energi yang bisa menjadi pertimbangan untuk masa transisi dan penurunan emisi, Christian juga mendukung penggunaan LNG.

“Penggunaan LNG dapat memberikan pengurangan emisi CO2 dan partikel pencemar lainnya secara signifikan. Fokusnya tidak hanya pada CO2, tetapi seluruh rantai emisi” (chi/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *