Soal Keamanan e-Materai, Ini Penjelasan dari Pengamat Komunikasi Digital

saranginews.com, JAKARTA – Berkat inovasi teknologi, prangko masa kini tidak hanya berbentuk fisik, tapi juga sudah ada versi digitalnya atau e-prangko.

Lalu bagaimana dengan keamanan? Dosen Komunikasi Digital Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan mengatakan, prangko digital sangat aman.

BACA JUGA: Cara Beli Stempel Elektronik, 7 Dokumen Wajib Pendaftaran CPNS 2024 Siang Ini

Hal ini berkat tiga lapis keamanan yang diciptakan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Sistem ini dirancang untuk menjamin integritas dan kerahasiaan data pengguna.

BACA JUGA: Top 5 Berita: Pendaftar PPPK 2023 Tak Banyak, Kabarnya Masih Terbatas dengan Stempel Elektronik, Apa yang Terjadi

“Jadi sebenarnya stempel digital itu sangat aman. BSSN sudah membangun tiga lapis keamanan. Badan Sandi Negara dan Siber Nasional sudah mengcover keamanan digitalnya,” kata Firman saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Namun, menurutnya, penting untuk berhati-hati saat membeli prangko digital, karena berisiko terkena phishing dan manipulasi sosial.

BACA JUGA: Alasan Fraksi PKS menolak kenaikan bea materai menjadi Rp 10.000

Misalnya, meskipun sistem internet banking sangat aman dengan enkripsi sehingga menyulitkan orang yang tidak berkepentingan untuk mengakses data, beberapa pihak kreatif membuat situs web yang menyerupai situs resmi bank.

Pengguna yang kurang berhati-hati dapat memasukkan nomor akun dan kata sandi ke situs palsu, yang kemudian digunakan untuk menambang data mereka.

Jadi sarannya, banyak memperhatikan detailnya agar tidak sampai kehilangan kata-kata pribadi. Tadi tadi soal enkripsi ya, dan teknologi keamanannya, kata Firman.

Untuk menghindari risiko tersebut, penting bagi pengguna prangko digital untuk memeriksa dengan cermat tampilan dan alamat situs penyedia prangko.

Pastikan perubahan kecil seperti domain dan ejaan tidak diabaikan. Misalnya, situs sah mungkin menggunakan ejaan domain yang benar “.id” atau “.com”, sedangkan situs palsu mungkin menirunya dengan sedikit perubahan alamat.

Enkripsi memainkan peran penting dalam menjaga kerahasiaan data selama transmisi.

Ketika data dienkripsi, informasi tersebut diubah menjadi format acak yang sulit dibaca oleh pihak ketiga, sehingga meskipun data tersebut disadap, informasi yang diperoleh tetap tidak terstruktur dan tidak berguna.

Secara teknis, token elektronik sangat aman, namun pengguna harus waspada terhadap potensi rekayasa sosial. Meskipun teknologi enkripsi sangat efektif, namun kecerobohan sosial dan kecerobohan dalam memilih situs dapat membuka peluang terjadinya penipuan.

Oleh karena itu, pengguna harus selalu memeriksa dengan cermat sebelum memasukkan informasi pribadinya di situs yang tidak dikenal. (semut/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA… Puluhan ribu prangko palsu dicetak sejauh ini, negara rugi Rp 3 miliar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *