ISKA Gelar Kuliah Umum Perihal Merawat Komitmen Kebangsaan di Universitas Tarumanegara

saranginews.com, JAKARTA – Ikatan Cendekiawan Katolik (ISKA) menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Sustaining Commitment to Diversity” di Universitas Tarumanegara (UNTAR).

Acara ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 Agustus 2024 di kampus Universitas Tarumanegara yang menghadirkan beberapa pembicara ternama yaitu Prof. Ir. Agustinus Purna Irawan (Rektor UNTAR), Dominique Nicky Fahrizal (Pengamat CSIS) dan dr. Donny Yusgiantoro – ketua komite informasi publik).

BACA JUGA: ISKA bekerjasama dengan Untar selenggarakan presentasi publik tentang kepatuhan terhadap komitmen nasional

Pertunjukan publik ini tercipta atas kerja sama ISKA dan UNTAR. Pesertanya berasal dari berbagai latar belakang yaitu tokoh, dosen, mahasiswa dan masyarakat umum.

Pertunjukan publik ini merupakan bagian dari refleksi perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-79.

BACAAN LEBIH LANJUT: ISKA selenggarakan kuliah umum pelestarian komitmen nasional di Untar dalam rangka HUT ke-79 Republik Indonesia

Ketua Pengurus ISKA adalah dr. Luky A. Yusgiantoro menekankan pentingnya mencerminkan nilai-nilai kebangsaan yang diperjuangkan para pendiri bangsa dan menjaga komitmen kebangsaan di era modern.

“Kita berkumpul untuk merefleksikan nilai-nilai kebangsaan dan bagaimana kita dapat terus menjaga komitmen nasional di tengah tantangan yang ada saat ini,” kata Luky Yusgiantoro.

BACA JUGA: Presiden Vox Point Indonesia dan Presiden PATRIA adakan pertemuan nasional

Ia juga menekankan pentingnya menjaga harkat dan martabat manusia dan kesetaraan sebagai landasan moral kehidupan berbangsa.

“Bukan sekedar konsep ideal, namun juga landasan moral dan etika yang harus menjadi pedoman dalam segala tindakan dan keputusan kita, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa. Martabat manusia merupakan hak mendasar yang melekat pada setiap individu, tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras, atau golongan.

Menurut Luky, harkat dan martabat tersebut harus dihormati dan dilindungi oleh seluruh elemen masyarakat, termasuk negara.

Paus juga meminta para cendekiawan Katolik untuk memimpin upaya menjaga martabat manusia dan mencapai kesetaraan.

Sebagai seorang cendekiawan Katolik Indonesia, ia merasakan tanggung jawab moral untuk mempelopori upaya menjunjung tinggi martabat manusia dan mencapai kesetaraan.

Luki mengutip pesan Paus Ferenc Luki bahwa setiap kehidupan adalah sebuah misi. Kita diajak berjalan bersama, menyadari bahwa kita adalah saudara, anggota satu keluarga umat manusia. “Komitmen nasional yang kita jaga saat ini adalah komitmen untuk terus memperjuangkan harkat dan martabat manusia dan kesetaraan di Indonesia,” kata Luky.

Sementara itu, Rektor Universitas Tarumanegara Prof Agustinus menyampaikan salah satu komitmennya dalam menjaga bangsa, yakni dengan menciptakan pendidikan tinggi yang unggul dan berkualitas.

Ia juga mengatakan Universitas Tarumanegara bekerja sama dengan manajemennya untuk menawarkan solusi atas tingginya biaya pendidikan tinggi di Indonesia.

Agustinus mengajak seluruh peserta kuliah umum untuk berpikir bersama bagaimana mengatasi mahalnya biaya pendidikan tinggi khususnya di perguruan tinggi swasta.

“Di Universitas Tarumanegara saya berusaha semaksimal mungkin, tidak perlu ketika biaya kuliah mahal tidak ada solusi, kami memberikan beasiswa 30-40 persen kepada mahasiswa berprestasi,” kata Agustinus.

Agustin mengaku sadar akan penderitaan rakyat dan bisa ikut menjaga bangsa dengan pendidikan yang berkualitas dengan melahirkan lulusan-lulusan terbaik yang berintegritas dan berakhlak mulia, namun terkadang kita menghadapi kendala pendanaan. – Kami perguruan tinggi swasta, kami ingin memberikan biaya kuliah yang murah, namun keuangan kami kelola secara mandiri – kata Agustinus.

Diakui Agustinus, besaran bantuan negara sangat kecil jika dibandingkan dengan bantuan pemerintah kepada perguruan tinggi negeri.

“Jadi jangan salahkan kami, kalau biaya kuliah yang kami tawarkan mahal, lalu dari mana uang untuk universitas, rumah sakit, dan sebagainya. untuk konstruksi. “Solusinya apa sekarang memikirkan solusi untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi yang murah dan berkualitas, mari kita bahas bersama,” ujarnya.

Ketua Komite Informasi, dr. Sebagai pembicara terakhir, Donny Yusgiantoro menyoroti peran Badan Informasi Publik dalam keterbukaan informasi publik di Indonesia.

Misi Komisi Informasi ada dua, yakni menetapkan standar pelayanan informasi dan menyelesaikan sengketa informasi, ujarnya.

Diungkap pula hasil Indeks Keterbukaan Informasi Publik Indonesia tahun 2023.

“Korupsi seringkali bersumber dari kurangnya keterbukaan informasi. Indeks keterbukaan informasi publik Indonesia pada tahun 2023 sebesar 75,40 yang menunjukkan kategori sedang,” imbuhnya.

Dr. Donny juga mencontohkan, banyak lembaga pemerintah yang mempunyai informasi, namun sulit mengaksesnya dan keterbukaan informasi tidak mungkin dilakukan untuk isu-isu seperti pertahanan dan keamanan.

“Dokumen publik harus selalu dapat diakses, dan transparansi anggaran sangat penting, tetapi ada informasi yang bersifat rahasia, dan dari sudut pandang pertahanan dan keamanan, jika dipublikasikan, harus dipertimbangkan manfaat dan biayanya,” ujarnya. .

Donny Yusgiantoro juga mengimbau masyarakat lebih proaktif dan bekerja sama dengan Komite Informasi Publik.

“Kami tidak bisa bergerak jika masyarakat tidak memberitahu kami. Jika Anda meminta informasi untuk kepentingan publik dan badan publik tidak merespons dalam waktu 30 hari kerja, maka kami dapat memulai proses penyampaian informasi untuk kepentingan publik,” tutupnya.

Sebagaimana diketahui, pertunjukan publik ini menyoroti komitmen ISKA dan UNTAR dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan, melestarikan keberagaman melalui pendidikan formal dan tradisional, melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila, memperkuat kearifan dan karakter lokal, serta upaya menjaga transparansi informasi publik. di Indonesia. .

Dominique Nicky Fahrizal, peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial di Center for Strategic and International Studies (CSIS), menyoroti masalah transparansi keuangan dinasti politik dan partai politik, serta kritik personel dan keuangan terhadap PSI berpesta. telah membaik sejak pemilihan umum presiden.

“Hasil investigasi yang dilakukan di CSIS menunjukkan bahwa salah satu permasalahan partai adalah dinasti politik di dalam partai dan transparansi keuangan di dalam partai. Misalnya saja PSI yang dahulu bernama Partai Pemuda, saat ini sedang kebingungan. jumlah anggota. Pemilihan ketua umum “Tentu saja berdampak buruk bagi klien”, tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Kuliah Umum ISKA Frederikus Lusti Tulis mengatakan, kuliah umum ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 79 tahun kemerdekaan Republik Indonesia (jum/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *