saranginews.com – PALU – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut ada tiga alasan debat publik perdana Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng 2024 digelar di Jakarta.
Menurut Ketua KPU Sulteng Risvirenol, alasan pertama adalah pihaknya ingin memaparkan visi misi calon gubernur dan wakil gubernur di tingkat nasional dan daerah.
BACA JUGA: Calon Gubernur Sulut Beni Laos Meninggal Dunia, Kata KPU
Debat pertama dijadwalkan berlangsung di sebuah stasiun televisi di Jakarta pada 16 Oktober.
“Jadi ada tiga poin penting, KPU menggelar debat calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng yang pertama di Jakarta. Pertama, ingin memaparkan visi misi calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah secara nasional dan lokal,” kata O. Ketua KPU Sulteng Risvirenol dihubungi dari Kota Palu, Senin (14/10).
BACA JUGA: Bawaslu pantau ketat 800 TPS di PSU Kalimantan Selatan
Selain itu, KPU ingin calon kepala daerah bisa memperkenalkan Sulawesi Tengah sebagai salah satu andalan ibu kota negara (IKN) Indonesia.
Alasan lainnya, kata Risvirenol, jika diadakan di Jakarta bisa menghemat anggaran debat.
BACA JUGA: Simak, Manfaat Berdebat Calon Kepala Daerah Menurut Para Ahli
Ketiga, acara diskusi dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat Sulawesi Tengah hingga pelosok.
KPU memilih salah satu stasiun TV swasta nasional karena memiliki jangkauan yang luas dan menjadi salah satu stasiun TV favorit.
“Keputusan diadakannya perdebatan itu diambil melalui mekanisme paripurna di KPU,” ujarnya.
Selain itu, KPU telah memberitahukan rombongan pasangan calon dan menyurati Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Tengah.
Kepala Bagian Teknis Penyelenggara Pemilu, Partisipasi dan Humas KPU Provinsi Sulawesi Tengah Cherly Trisna Ilyas memaparkan hasil rapat pleno KPU Sulteng pada 10 Oktober 2024 yang memutuskan digelarnya debat pilkada I di Jakarta pada 16 Oktober mendatang. 2024
Debat kandidat akan diadakan tiga kali dengan fokus pada isu-isu lokal. Materi diskusi pertama adalah tentang pembenahan daerah dan penyelesaian permasalahan daerah.
Topik pembahasan lainnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pelayanan masyarakat.
Sedangkan materi pembahasan ketiga adalah harmonisasi pelaksanaan pembangunan di tingkat daerah/kota, provinsi, dan nasional serta penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAGI… Pilgub Jabar: Gita KDI Ungkap Jadwal Final