Kepala BPKH Fadlul Imansyah Raih Gelar Doktor di UI

saranginews.com – JAKARTA – Fadlul Imansyah, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), resmi menerima gelar doktor setelah mempertahankan tesisnya “Analisis Kinerja Keuangan Rumah Sakit Swasta nirlaba dan Kinerja Pelayanan Peserta Ibadah Haji” Program Asuransi Organisasi Nasional “Kesehatan 2017-2022” pada Masyarakat Universitas Indonesia pada Fakultas Kesehatan.

Pada Kamis (10-17) telah dilaksanakan sidang terbuka promosi doktor di Aula FKM UI Depok yang dipimpin oleh Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Si., selaku Ketua Panel Review.

BACA JUGA: Hasto PDIP Sidang PhD di UI, Megawati hingga Ganjar hadir

Kajian Fadluli berfokus pada kinerja keuangan rumah sakit swasta dalam konteks program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan memberikan beberapa temuan menarik.

“Peningkatan pelayanan kesehatan cenderung menurunkan profitabilitas seperti terlihat pada rasio Net Profit Margin (NPM). Namun kenaikan MKP justru cenderung menurunkan kualitas pelayanan kesehatan, kata Fadluli dalam keterangannya, Jumat (18-10).

BACA JUGA: Menteri Saudi Temui Kepala BPKH, Peluang Investasi Sudah Dijabarkan

Dengan menggunakan model parsial, Fadlul juga menemukan bahwa di salah satu Rumah Sakit (MIKA), kontribusi pasien JKN terhadap total pendapatan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap rasio likuiditas (current rasio).

Sedangkan rumah sakit lain (CARE) menunjukkan pengaruh positif dan signifikan.

BACA JUGA: Jalan Menuju BPKH Haxhi Jalankan Hari Bebas Mobil 2024: Kampanye Kesehatan Haji

Dalam disertasinya, Fadlul mengidentifikasi adanya hubungan yang kompleks antara kinerja keuangan rumah sakit swasta dengan kualitas pelayanan yang diberikan peserta JKN.

Peningkatan jumlah pasien JKN, selain memberikan kontribusi terhadap pendapatan, juga berdampak negatif terhadap profitabilitas beberapa rumah sakit.

Hal ini menunjukkan adanya trade-off antara keuntungan dan kualitas pelayanan.

Temuan menarik lainnya adalah perbedaan dampak pasien JKN terhadap kinerja keuangan antar rumah sakit.

Likuiditas beberapa rumah sakit mengalami penurunan, sementara yang lain meningkat.

“Perbedaan ini menunjukkan bahwa setiap rumah sakit memiliki strategi pengelolaan keuangan yang berbeda antara kebijakan JKN,” ujarnya.

Fadlul menyimpulkan bahwa keterbukaan informasi mengenai pemberian layanan kesehatan sangat penting untuk memastikan kebijakan yang tepat guna mendukung keberlanjutan keuangan rumah sakit yang melayani pasien di Inggris.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengambil kebijakan, rumah sakit dan pemangku kepentingan lainnya dalam merumuskan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. (mcr4 / jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *