saranginews.com – Jakarta – Presiden Klub PSSI Jenderal Eric Thohir menyatakan pihaknya mengirimkan surat protes kepada Konfederasi Sepak Bola Asia terkait wasit asal Oman Ahmed Al-Kaf pada laga timnas Indonesia melawan Bahrain. Yang dianggap kontroversial.
Tentu saja, segera setelah kejadian kemarin, kami mengirimkan surat protes. Kami juga mengirimkan surat kepada Konfederasi Sepak Bola Asia, Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia, untuk dipertimbangkan, kata Eric Thohir di Batavia, Sabtu (12/10). ).
Baca Juga: Ada Kabar Buruk dari Pemain Timnas Indonesia di China
Eric mengatakan, pihaknya mengirimkan surat protes untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang mendorong opini tentang ketidakadilan.
Namun, Eric mengatakan keputusan menindaklanjuti surat protes Indonesia masih menunggu keputusan AFC.
Baca juga: Timnas Indonesia Pertama Kali Latihan di China
“Jawabannya masih ada di tangan kita,” katanya. “Tetapi kita harus sekali lagi berani berbicara tentang ketidakadilan.”
Lebih lanjut, Eric menyebut dirinya mengajak para pemain timnas yang akan berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2026 kawasan Asia untuk belajar lebih lanjut.
Baca Juga: Kabar Buruk dari Timnas Indonesia dan Dua Pemainnya Cedera
Sebab, menurut dia, Garuda berharap bisa menargetkan 15 poin.
“Saya bicara satu per satu dengan semua pemain. Apa yang terjadi di masa lalu, kami melangkah maju. Kami punya mimpi besar untuk mendapatkan 15 poin. Hari ini kami hanya memiliki 3 poin, 3 poin di pertandingan. Jika China mendapat 3 poin , ini 6 poin.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kesal dengan kepemimpinan wasit Ahmed Abubakar dan sempat memberi tahu CAF soal pertandingan Indonesia kontra Bahrain pada Jumat dini hari.
“Iya saya khawatir sekali,” kata Presiden Jokowi di sela-sela peresmian sejumlah fasilitas pembangunan di Ibu Kota. Nusantara (IKN), ibu kota baru Indonesia di Kecamatan Sibako, Kabupaten Penagam Pasar Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Jumat (11/10).
Jokowi mengaku kaget mengingat wasit tidak meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, padahal enam menit babak kedua sudah memasuki babak tambahan.
Presiden Jokowi menjelaskan, “Sebelumnya Indonesia sudah unggul 2-1 dan ditambah waktu enam menit, namun setelah sembilan menit peluit wasit tidak dibunyikan dan gol tercipta di detik-detik terakhir.” (Antara/JPNN)