Pernyataan Terbaru Ketum PB PGRI, Guru ASN & Honorer Bisa Tenang

saranginews.com JAKARTA – Guru ASN, PNS; PPPK dan para petinggi bingung dengan informasi pembubaran kepengurusan PB PGRI yang dipimpin Kapten Unifah Rosyadi.

Kabar ini beredar luas di media sosial dan menimbulkan pertanyaan. 

Baca Juga: Tempat PPPK 2023 Kisruh; Keputusan Ketua KemenPAN-RB dan Kemendikbudristek PB PGRI perlu dilihat.

“Benarkah Bu Unifah tak lagi menjadi Ketua PB PGRI? Kabarnya Pak Teguh digugat,” kata Susisi, Wakil Ketua Forum Pegawai Negeri Sipil Pekerja Kontrak Pemerintah (ASN PPPK) Sumsel. . JPNN dari Maryani; Minggu (10-13). 

Menurut Susi, simpang siur pemberitaan pergantian pimpinan PB PGRI tidak hanya merugikan guru honorer, tapi juga meresahkan ASN PPPK dan PNS. 

Baca Juga: PB PGRI Minta Pemerintah Bentuk Serikat Guru Nasional; untuk memecahkan masalah guru;

PGRI sebagai rumah besar guru menjadi wadah memperjuangkan nasib guru apalagi pemilu 2024 sudah berlangsung. Proses Pendaftaran PPPK. 

“Kami berharap ini menjadi klarifikasi formal dari WB PGRI,” ujarnya. 

Baca Juga: Ini Pernyataan Penting Ketum PB PGRI; Nasib PPPK P1 hingga P4 jadi tanda tanya.

Terkait hal tersebut, Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) mengeluarkan pernyataan sebagai berikut. 

1. Pimpinan resmi PB PGRI pada Kongres XXIII sebagai wadah lembaga tertinggi di bawah AD/ART PGRI adalah Prof. Dr Unifah Rosyidi resmi terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tahun 2024. 8 Maret, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Keamanan Republik Indonesia Nomor. AHU 0000332.AH.01.08, 2024

2. Keputusan Banding No. 397/B/2024/PT.TUN.JKT halaman 14 menyatakan bahwa gugatan PTUN ini tidak ada kaitannya dengan apakah kepengurusan PGRI yang dipimpin oleh Prof. Dr Unifah Rosyidi mengatakan, pernyataan beberapa kelompok yang membuat narasi di media online adalah salah dan menyesatkan, serta merupakan pemerintahan yang tidak teratur karena kelompok tersebut menggunakan cara-cara yang tidak sejalan dengan ART dan tidak mendapat legitimasi dari seluruh negara. dan kabupaten/kota. administrator Indonesia; 

3. Akibat banding PTUN, batalnya perselisihan adalah perintah AHU tidak berlaku lagi setelah keluarnya perintah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik. Indonesia No. AHU 0000332. 2024 Maret 8 H.01.08.

4. Menghimbau kepada pengurus di seluruh tingkatan untuk menyatukan jajaran terdekat organisasi agar terhindar dari ancaman pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang berupaya merusak nama baik PGRI.

5. Mendorong pengurus dan anggota untuk tetap tenang dan tidak memancing provokasi pencuri di dalam organisasi. 

6. Tidak menyebarkan berita dan konten media sosial dengan narasi manipulatif yang dibuat oleh kelompok untuk merendahkan integritas PGRI. 

“Dengan pernyataan ini saya berharap seluruh guru di Indonesia bisa tenang. Kepemimpinan PB PGRI tidak berubah dan kita tetap teguh,” pungkas Ketua PB PGRI Unifah Rosyidi yang dikonfirmasi Sekjen Dudung Abdul Qodir. (esy/jpnn) 

Baca artikel selanjutnya… Ketua PB PGRI dituding kurang berjuang keras untuk mendapatkan honor hingga 1 juta Sejarah PPPK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *