Remaja Perempuan Perlu Belajar Tiga Hal Penting ini untuk Masa Depan

saranginews.com, JAKARTA – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggelar program edukasi bertajuk “Selamatkan Bumi, Selamatkan Reproduksi Perempuan” bagi remaja putri di SMPN 286 dan Kampung Muka.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya pembalut sekali pakai dan dampaknya terhadap lingkungan. 

Baca juga: Jangan Buang Pembalut Sembarangan Saat Mendaki Gunung, Perhatikan Tips Membersihkannya

Seminar ini menghadirkan tiga keynote speaker yaitu Dr. Benedicta Eviania P, SE., MM, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Dr. Murniati Agustian, S.Pd., M.Pd, Dosen Fakultas Pendidikan dan Bahasa (FPB), dan Penny Handayani, S.Psi., M.Psi, Psikolog, Dosen Fakultas Psikologi.

Pemaparan tersebut menampilkan materi terkait pendidikan seks bagi remaja putri, pengenalan organ reproduksi wanita, dan juga mengajarkan remaja cara mengelola keuangan.

Baca Juga: Unika Atma Jaya menyambut 2.445 mahasiswa baru dengan program pendampingan intensif

Dalam seminar ini dibahas dampak lingkungan dari limbah pembalut sekali pakai serta alternatif penggunaan pembalut kain yang lebih ramah lingkungan.

Selain untuk menjaga lingkungan, penggunaan pembalut kain juga dinilai dapat membuka peluang ekonomi bagi perempuan yang memproduksinya, sehingga membantu menunjang perekonomian rumah tangga.

Baca Juga: Dukung Kelestarian Lingkungan, Unika Atma Jaya dan 41 Perguruan Tinggi Lainnya Raih Rekor MURI

Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (6/9) di SMPN 286 Jakarta ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman remaja putri mengenai kesehatan reproduksi dan dampak negatif pembalut sekali pakai, baik terhadap lingkungan maupun kesehatan.

Peserta diajak untuk mempertimbangkan pembalut kain sebagai alternatif yang tidak hanya ramah lingkungan, namun juga lebih aman bagi kesehatan reproduksi.

Antusiasme peserta cukup tinggi dan banyak diantara mereka yang berminat menggunakan pembalut kain.

Mereka juga melihat potensi komersial dari produksi pembalut kain yang selain dapat mengurangi limbah juga dapat menjadi peluang bisnis.

Salah satu peserta, Najma, siswa SMPN 286, memuji kegiatan tersebut.

“Seminar ini sangat bermanfaat, dan saya juga berkeinginan untuk mencoba menggunakan pembalut kain dibandingkan pembalut sekali pakai,” Najma.

Pesan utama yang ingin disampaikan dalam kegiatan ini adalah dengan beralih ke pembalut kain, perempuan dapat berkontribusi dalam mengurangi sampah dan menjaga kesehatan reproduksinya.

Kata Dr. Benedicta Evienia Prabwanti selaku ketua penyelenggara menegaskan, kegiatan tersebut merupakan upaya mengedukasi remaja putri agar lebih sadar akan risiko kesehatan jika menggunakan pembalut sekali pakai dalam jangka waktu yang lama. (flo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *