Brawijaya Hospital Taman Mini Akan Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Modern

saranginews.com, JAKARTA – Brawijaya Healthcare kembali menegaskan komitmennya terhadap kemajuan dunia kesehatan dengan menyelenggarakan Round Table Discussion (RTD) bertajuk “Laparoskopi Bariatrik: Ilmu Kedokteran Saat Ini dan Masa Depan” dan “Manajemen Masa Depan Bedah Minimal Invasif dan Robotik”. Kanker kolorektal”. 

Acara ini dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2024 di Auditorium RS Brawijaya Saharjo dan merupakan rangkaian menjelang peresmian RS Brawijaya Taman Mini yang rencananya akan melayani masyarakat Jakarta pada awal tahun 2025.

Baca juga: Fun Run, Simbol Perjalanan 18 Tahun Brawijaya Healthcare

Diskusi ini dipimpin oleh Dr. Caroline Supit, Sp.B, Dokter Spesialis Bedah RS Brawijaya Saharjo.

Caroline menjadi tuan rumah diskusi panel yang menghadirkan dua pembicara internasional dari Singapore General Hospital, salah satu rumah sakit terkemuka di bidang bedah laparoskopi dan robotik:

Baca Juga: Rangkaian Dies ke 18, Brawijaya Healthcare Gelar Bahagia Sehat dan Menyenangkan, Semuanya Tentang

Kata Asisten. Prof. Ravishankar Asokumar, seorang ahli bedah bariatrik terkemuka membahas perkembangan terkini dalam teknik laparoskopi bariatrik dan potensinya untuk mengobati obesitas secara efektif dan aman di masa depan.

Prof. Emil Tan Kwong Wei, pakar bedah kolorektal robotik, membahas bagaimana prosedur invasif minimal dan teknologi bedah robotik dapat membawa perubahan signifikan dalam pengobatan kanker kolorektal, dengan fokus pada pemulihan pasien yang lebih cepat dan hasil klinis yang lebih baik.

Baca Juga: Indonesia Kalahkan China, Taktik STY Berubah Tak Pasti

Acara ini dihadiri oleh dokter spesialis dari jaringan RS dan Klinik Bravijaya, termasuk dokter spesialis bedah dan penyakit dalam.

Diskusi ini tidak hanya bertujuan untuk berbagi pengetahuan terkini di bidang medis, namun juga mendorong pertukaran pengalaman antar ahli untuk meningkatkan kualitas layanan medis di jaringan Brawijaya Healthcare.

Dalam diskusinya Dr. Asokumar mengatakan, teknik laparoskopi bariatrik ini tidak terbatas pada pengobatan obesitas saja, namun dapat digunakan sebagai metode tambahan dalam pengobatan penyakit metabolik.

“Seperti membantu menstabilkan kadar gula darah pada penderita diabetes,” ujarnya.

Prof. Emily mengatakan prosedur invasif minimal yang dikombinasikan dengan teknologi bedah robotik memberikan presisi yang sangat tinggi, sehingga mengurangi potensi komplikasi.

“Sehingga akan mempercepat kesembuhan pasien, mempersingkat masa rawat inap di rumah sakit, dan memberikan hasil bedah yang lebih baik,” ujarnya.

Sebagai pesan mudik, Dr. Caroline Supit, Sp.B menekankan pentingnya inovasi dalam bedah invasif minimal dan peran teknologi dalam memberikan solusi medis yang lebih aman dan efektif kepada pasien.

Beliau juga menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari upaya Brawijaya Healthcare untuk selalu memberikan layanan kesehatan terbaik dengan pendekatan teknologi yang inovatif, khususnya menyambut kedatangan Brawijaya Hospital Taman Mini pada tahun depan.

Brawijaya Hospital Taman Mini yang akan segera dibuka akan menjadi pusat layanan medis mutakhir yang berfokus pada teknologi bedah minimal invasif dan robotik, sejalan dengan visi Brawijaya Healthcare untuk menjadi pionir dalam layanan kesehatan berkualitas dan terdepan di bidang kesehatan. Indonesia. , yang menghadirkan pendekatan layanan penuh kepada masyarakat Indonesia. (kanan/jpnn)

Baca artikel lain… Mantan caleg perempuan rilis video porno

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *