Didukung Muhammadiyah, Agus Irawan Optimistis Boyolali Bakal Lebih Maju dan Harmonis

saranginews.com, JAKARTA – Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Boyolali Agus Irawan-Dwi Fajar Nirwana menggelar silaturahmi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Boyolali pada Sabtu, 7 September 2024.

Agus mengaku senang keluarga besar Muhammadiyah Boyolali sudah mengukuhkan langkahnya bersama Dwi Fajar di Pilkada Boyolali November 2024.

Baca Juga: Kejadian Aneh Pilkada di Jakarta: Kandidat Utama Kalah

Agus pada hari Sabtu 7 September 2024 Alhamdulillah kunjungan saya ke keluarga besar muhammadiyah disambut dengan hangat.

Agus mengatakan, dukungan keluarga Muhametiya di Boyolali menjadi motivasi istrinya untuk mencalonkan diri di Pilkada Boyolali 2024. “Alhamdulillah, saya termotivasi untuk melanjutkan kiprah saya di Boyolali.”

Baca Juga: Bawaslu Jatim Punya Patroli Digital Cegah Permainan di Pilkada 2024

Agus berharap dengan dukungan tersebut, Mohammedia dapat mengawal dan berkontribusi terhadap dirinya dan Dwi Fajar jika diberikan kepercayaan dan amanah menjadi Bupati dan Wakil Boyolali periode 2024-2029.

“Saya berharap Mohammedia menjadi pendamping kita di Boyolali kedepannya, beliau akan selalu berkontribusi kepada saya dan Ibu Dwi Fajar selama kita berada di Boyolali agar Boyolali semakin berkembang, nyaman dan tentunya semakin harmonis,” ujarnya.

BACA JUGA: Presiden PKS: Sinergi dan Komitmen Kunci Sukses Pilkada Jabar

Sementara itu, Pemimpin Daerah Muhammadiyah (PDM) Boyolali Ali Muhson mendukung Agus Irawan-Dwi Fajar sebagai calon bupati dan calon bupati Boyolali karena memiliki visi dan misi yang sama dengan Muhammadiyah, yakni mengubah Boyolali.

“Kami ada pertemuan dan misi dengan calon Bupati. Jadi Insya Allah kami akan mendukung Muhammadiyah Boyolali, Mas Agus dan Ibu Fajara Boyolali menjadi bupati dan wakilnya. “Sebenarnya kami menyukai komitmen ini, melibatkan perubahan,” kata Ali.

Menurutnya, sistem kepengurusan yang ada di Boyolaly harus mengalami perubahan mendasar untuk mendukung keadilan dan kesetaraan dalam melayani organisasi publik.

“Jadi, jika organisasi-organisasi besar adalah mitra kerja, tidak ada seorang pun yang mempunyai hak yang sama tanpa bantuan.” Pada saat yang sama, Muhammadiyah yang benar-benar hebat tidak diakui dan diabaikan.”

Sementara itu, Ali menyebut pasangan Agus-Dwi Fajar merupakan calon yang menyatakan mengenal Mohamed. Bahkan, lanjutnya, ia pernah ingin diangkat menjadi wakil Bupati Boyolaly. Menurut dia, jumlah kader dan pendukung Muhammad Boyolali sekitar 50 ribu orang.

Otomatis visi dan misi kita sama, mudah-mudahan sukses. Insya Allah semua setia pada pimpinan, dan saya optimis. Tidak ada arah lain bagi pimpinan cabang. iya semua sama Aly” lebih dari 50 ribu, apalagi semoga pengelola cabang dan cabangnya juga berkembang,” ujarnya.

Di sisi lain, Ali Agus-Dwi membeberkan alasan mendukung Fajar menjadi bupati dan wakil presiden Boyolali periode 2024 hingga 2029 karena mendukung sikap rendah hati atau tawad.

Ia mengatakan, Agus ingin merasa mendengarkan nasehat tokoh masyarakat dan tokoh agama di Boyolaly.

“Jadi, pemimpin jangan bersikap seolah-olah pemimpin itu tidak diperlukan, misalnya ada fatwa, nasehat, dan peran sesepuh di tingkat pusat,” kata Agus.

Menurut Agus, hal ini harusnya dijadikan sebagai kontrol moral dan kontrol pembangunan. Jadi peran ulama, peran ormas Islam, sebenarnya bisa untuk memperkuat program pemerintah.

“Jangan ditinggalkan, jangan didiskreditkan, jangan diperlakukan sebagai musuh, lawan, jangan lakukan ini. Kita harus bermitra,” kata Agus. (Jumat/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *